Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eksposisi Silsilah Yesus Kristus Dalam Matius 1:1-17

Eksposisi Matius 1:1-17

Injil Matius dimulai dengan silsilah Yesus Kristus. Gaya bahasanya mengacu padaKitab Kejadian dimana tercatat sejumlah silsilah yang dimulai dengan kata-kata serupa dalam bahasa Ibrani. Silsilah ini menunjukkan bahwa Yesus berasal dari keturunan Daud dan raja-raja Kerajaan Yehuda. 

Ayat 1 menjelaskan silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Ada yang menarik dari ayat ini, yaitu penyebutan “anak Daud” terlebih dahulu dibandingkan “anak Abraham”. Ayat ini sesungguhnya ingin menjelaskan bahwa janji Mesias adalah berasal dari keturunan Daud (2 Sam. 7:12-13). Allah membuktikan bahwa perjanjian antara Allah dengan Daud tidak pernah berubah, sekalipun jarak waktunya begitu lama. Oleh sebab itu, penyebutan “anak Daud” disebutkan terlebih dahulu dibandingkan “anak Abraham (Kej. 12:3).

Ayat 2 di mulai dengan silsilah keturunan Abraham, di mana ayat ini menunjukkan penggenapan dari Bilangan 24:17. Matius sebagai penulis, mulai dari ayat 1 sudah mengarahkan pembaca kepada penggenapan tentang janji kedatangan Mesias. Matius juga menekankan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang dijanjikan Allah itu. Matius bertujuan ingin meyakinkan pembacanya (terkhusus orang Yahudi) bahwa Yesus adalah Mesias keturunan Daud, dengan menunjukkan penggenapan demi penggenapan yang mengarah kepada Yesus. 

Ayat 3-17 menjelaskan seluruh silsilah Tuhan Yesus, di mana ada banyak hal-hal yang menarik yang dapat kita teliti bersama-sama yaitu:

  1. Penulisan silsilah Yesus Kristus menurut beberapa orang, dianggap kurang lengkap. Namun justru inilah keunikan dari injil Matius. Matius menceritakan peristiwa kelahiran Yesus dengan menyoroti Yusuf (baca Mat 1:18-2:23 - malaikat berulangkali datang kepada Yusuf); sedangkan Lukas menceritakan kelahiran Yesus dengan menyoroti Maria (baca Luk 1:26-38 - malaikat datang kepada Maria). Karena itu sangat sesuai kalau dalam penulisan silsilah Yesus, Matius menuliskan silsilah dari pihak Yusuf, dan Lukas menuliskan silsilah dari pihak Maria. Matius menuliskan Injilnya untuk orang Yahudi, sehingga ia menuliskan silsilah Yesus hanya sampai Abraham, kepada siapa janji Tuhan tentang bangsa Israel pertama kali diberikan. Tetapi Lukas menulis untuk orang non Yahudi, dan karena itu ia meneruskan silsilah Yesus sampai kepada Adam, untuk menunjukkan bahwa Yesus betul-betul termasuk dalam umat manusia, karena Ia juga adalah keturunan Adam. Inilah yang membuktikan bahwa Matius tidak salah dalam menuliskan silsilah Yesus Kristus. “Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu.”
  2. Matius meloncati silsilah dari Tuhan Yesus yang tidak sesuai dengan cerita 2 Raja-raja. Ada 2 yang Matius loncati, yaitu: Mat 1:8 mengatakan bahwa “Yoram memperanakkan Uzia”. Sedangkan dalam kitab 2Raja-Raja: Yoram - Ahazia (2Raja 8:24-25) - Yoas (2Raja 11:2) - Amazia (2Raja 14:1) - Azarya (2Raja 15:1) atau Uzia (bahasa Yunani) = Azarya (bahasa Ibrani). Jadi, Matius meloncati 3 orang yaitu Ahazia, Yoas dan Amazia. Mat 1:11 mengatakan bahwa ‘Yosia memperanakkan Yekhonya’. Sedangkan dalam kitab 2Raja-Raja: Yosia - Elyakim / Yoyakim (2Raja 23:34) - Yoyakhin (2Raja 24:6) atau Yekhonya (bahasa Yunani) = Yoyakhin (bahasa Ibrani). Jadi, Matius meloncati 1 orang, yaitu Elyakim / Yoyakim. “Sekalipun Matius meloncat-loncat, Matius tidak bisa dikatakan salah, karena kata “memperanakkan” bisa diterjemahkan “menurunkan”, dan kata “anak” bisa diartikan “keturunan”.”
  3. Nama-nama wanita: Tamar, Rahab, Rut, istri Uria, Maria (ay 3,5,6,16). Perlu diketahui bahwa pada jaman itu wanita tidak dihargai, dan hal ini bisa terlihat dari: 1) Anak laki-laki Adam dan Hawa ada 3 yang disebutkan namanya dalam Kitab Suci, yaitu Kain, Habel dan Set. Adam dan Hawa masih mempunyai anak-anak lain, baik laki-laki maupun perempuan (Kej 5:4), tetapi tidak ada satupun anak perem¬puan Adam dan Hawa yang disebutkan namanya; 2) Ada 8 orang yang masuk dalam bahtera Nuh, dan dari 8 orang itu hanya 4 laki-laki yang diketahui namanya (yaitu Nuh, Sem, Ham dan Yafet), sedangkan yang 4 perempuan tidak disebutkan namanya; 3) Ayah Abraham disebutkan namanya, yaitu Terah (Kej 11:27), tetapi ibunya tidak disebutkan namanya; 4) Yakub punya 12 anak laki-laki dan 1 perempuan (disebutkan namanya yaitu Dina - Kej 30:21). Anak-anak yang laki-laki lalu menjadi suku-suku bangsa Israel, tetapi dari yang perempuan tidak terjadi suku bangsa apapun; 5) Nama saudara-saudara Yesus hanya disebutkan yang laki-laki, tetapi saudara-saudara yang perempuan tidak disebut¬kan namanya (Mat 13:55,56). Karena itu, kalau dalam silsilah Yesus ini ada nama-nama perempuan, ini sungguh-sungguh aneh. Sekali lagi orang Yahudi memakai adat istiadat patriak-patriak (lebih mengutamakan laki-laki dibandingkan perempuan). “Hal ini ingin menunjukkan bahwa Yesus datang bukan hanya untuk laki-laki saja, namun Yesus datang untuk semua umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan. Jadi baik laki-laki maupun perempuan tetap akan mendapat bagian dari keselamatan Tuhan Yesus.”
  4. Nama-nama orang kafir / non Yahudi, yaitu Rut (ay 5), yang adalah orang Moab (bdk. Rut 1:4), dan Rahab (ay 5), yang adalah orang Yerikho / Kanaan (Yos 2:1). Pada jaman itu ada batasan yang sangat keras antara orang Yahudi dengan orang kafir / non Yahudi (bdk. Ul 7:1-4  Kis 10:28  Gal 2:11-14). Orang kafir yang sudah masuk agama Yahudi sekalipun, apabila berbakti tidak boleh bercampur / bersama-sama dengan orang Yahudi, bahkan ada batasan yang lebih keras lagi (Ul 23:3). Karena itu, kalau dalam silsilah Yesus ini ada nama-nama orang kafir, bahkan satu diantaranya adalah orang Moab, ini sungguh-sungguh menjadi sebuah pertanyaan besar. “Hal ini menunjukkan bahwa keselamatan tidak hanya untuk satu bangsa saja (Israel saja), namun keselamatan juga bagi semua suku dan bangsa yang ada di dunia ini. Kristus datang untuk semua suku dan bangsa dan bahasa, Ia datang bukan untuk satu bangsa saja.” 
  5. Nama-nama orang jahat, yaitu: 1) Yehuda dan Tamar (ay 3), yang kebejatannya bisa sauda¬ra baca dalam Kej 38; 2) Rahab (ay 5), yang jelas adalah seorang pelacur (Yos 2:1); 3) Manasye (ay 10), yang kejahatannya bisa saudara baca dalam 2 Raja 21:1-18; 4) Amon (ay 10), yang kejahatannya bisa saudara baca dalam 2Raja 21:19-26. Pada jaman itu juga ada batasan yang keras sekali antara orang jahat dan orang baik (bdk. Mat 9:9-11  Luk 7:37-39). Orang Farisi pada jaman itu, kalau akan berpapasan dengan “orang berdo¬sa”, memilih untuk berbelok dan menghindari “orang berdosa” itu! Karena itu, adanya nama-nama orang jahat dalam silsilah Yesus ini lagi-lagi merupakan suatu keanehan! “Hal ini menunjukkan bahwa Kristus datang bukan hanya untuk orang baik saja, tetapi Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan orang berdosa (bnd. Mat. 1:21).” 

Kesimpulan 

Adanya nama-nama perempuan, orang kafir dan orang jahat dalam silsilah Tuhan Yesus merupakan sesuatu yang aneh. Di atas telah kita pelajari bahwa Matius meloncat-loncat dalam menulis silsilah Tuhan Yesus. Kalau ia mau, ia bisa saja meloncati nama-nama perempuan, orang kafir, orang jahat itu. Tetapi ia tidak meloncati nama-nama itu. Pasti ia punya tujuan tertentu. Dia ingin menunjukkan bahwa dalam diri Tuhan Yesus, semua batasan / tembok pemisah telah dihancurkan! Semua yang ada di dalam Kristus adalah satu.

Posting Komentar untuk "Eksposisi Silsilah Yesus Kristus Dalam Matius 1:1-17"