Khotbah Natal: Immanuel – God With Us
“Lihat! Perawan itu akan mengandung dan melahirkan seorang putra, dan mereka akan menamainya Emmanuel, "yang berarti" Tuhan beserta kita.” Matius 1:23, NET
Yesus adalah Imanuel yang berarti Tuhan yang menyertai kita. Sang Pencipta yang rela turun kedunia dan menjadi sama dengan manusia. Allah yang ikut serta penuh atas segala ciptaan-Nya. Seperti yang dikatakan oleh Eugene Peterson, Yesus ini “berpindah ke lingkungan sekitar (manusia). Allah yang tak terbatas rela membatasi diri-Nya dalam tubuh manusia. Ia bukan sekedar mendekati dan hidup dengan manusia berdosa, tetapi Allah berkenan bersama-sama manusia berdosa. Sesunggunya Alkitab mencatat dalam Keluaran 3:6 yang mengatakan: “Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub”. Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah”. Dalam hal ini, Musa belajar bahwa Tuhan ingin dikenal sebagai Tuhan atas manusia. Tuhan merindukan persekutuan dengan manusia, Tuhan ingin membangun relasi (hubungan) dengan manusia secara pribadi.
Mungkin kita berfikir sangat sulit untuk berhubungan dengan Tuhan, sangat sulit membangun persekutuan dengan Tuhan Semesta Alam. Tetapi pada kenyataannya justru Allahlah yang merindukan adanya hubungan yang intim antara manusia dengan Tuhan. Bahkan pada saat manusia (Adam dan Hawa) jatuh ke dalam dosa, bukan manusia yang mencari Tuhan, tetapi Tuhanlah yang mencari manusia. Dia adalah Tuhan yang selalu bersama dengan kita. Yesaya mencatat sesuatu yang spesifik tentang karakteristik Tuhan yang “bersama kita” (Yesaya 7).
1. Tuhan Bersama Kita Dalam Saat-saat Terburuk
Pada waktu itu Yehuda mengalami penyerangan dari pasukan Aram dan Kerajaan Utara (Israel). Mereka menyerbu dan mengepung Yehuda, sehingga membuat Raja Ahas, yaitu Raja Yehuda merasa ketakutan. Yesaya sebagai nabi Tuhan mendorong Raja Ahas untuk mempercayai janji-janji Tuhan kepada keturunan Daud. Sebenarnya Raja Ahas merupakan keturunan Daud yang menjadi Raja pilihan Allah. Namun justru Raja Ahas menolak untuk percaya kepada Allah. Dan kemudian Yesaya memberikan pertanda mengenai Immanuel (Allah menyertai kita) yang menjadi pertanda dan bukti nyata akan kemampuan Allah melepaskan Yehuda dari musuh-musuhnya. Tetapi karena ketidakpercayaan Ahas maka nubuatan keselamatan ini diubah menjadi peringatan tentang hukuman. Tuhan memakai bangsa Asyur untuk menghukum Aram dan Kerajaan Utara dan melawan Yehuda. Sikap kurang percayanya Ahas menyebabkan Yehuda kehilangan berkat yang telah disediakan. Namun sekalipun Yehuda harus mendapat pendisiplinan Allah, tetapi Allah tetap berkenan menyertai mereka.
Yesaya tampaknya menyarankan bahwa Tuhan membuat kualitas “bersama-kita” sangat dikenal oleh umat-Nya selama masa pencobaan dan kesulitan dan bahkan lebih khusus lagi, ketika umat-Nya mengalami konsekuensi penghakiman atas dosa dan kegagalan mereka sendiri. Sementara Tuhan mendisiplin Yehuda, Dia dekat dengan mereka, Dia bersama mereka. Seperti Bapa yang begitu menakjubkan, Dia benar-benar mendisiplin orang yang Dia kasihi. Namun selama kesulitan dan “saat-saat terburuk”, Tuhan sungguh menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan umat-Nya. Tuhan “bersama kita” yang dengan murah hati memberikan penghiburan-Nya.
2. Tuhan Bersama Kita Dalam Saat-Saat Terbaik
Konsep Yesaya tentang Immanuel tidak berakhir di situ. Ada pemahaman kedua tentang ungkapan ini, di mana Kualitas Tuhan “bersama kita” merupakan indikator dari masa depan yang penuh harapan dan kepastian. Karakter Allah yang “bersama kita” benar-benar memastikan kemenangan dan kelangsungan hidup kita melalui masa-masa sulit. Kehadiran dan kesetiaan Tuhan yang senantiasa kepada umat-Nya adalah yang terbaik dan satu-satunya jaminan dari sebuah harapan dan masa depan.
Dalam konteks Yesaya, seorang anak yang bernama Immanuel ini menjadi pertanda bahwa Tuhan akan melepaskan dan memberi kemenangan atas umat-Nya. Seorang anak yang bernama Immanuel ini menjadi symbol keterlibatan Allah atau campur tangan Tuhan secara pribadi dalam sejarah kehidupan umat-Nya. Ini menjadi symbol tentang kedatangan Mesias di masa yang akan datang, di mana Mesias akan menyatakan kehadiran Allah, bahkan secara nyata dan berkesan dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
Janji kehidupan yang akan dijalani secara utuh dan tanpa hambatan dengan Yesus memang akan menjadi puncak dari saat-saat terbaik. Selama “saat-saat terbaik” inilah kita akan menjadi bagian di dalam keluarga Kerajaan Allah. Dalam Kerajaan-Nya Tuhan sungguh-sungguh “bersama kita”, di mana kita bertemu dan berhadapan muka dengan muka. Hari ini dan esok nanti, bahkan selamyan Tuhan dengan murah hati memberikan sukacita-Nya.
Kesimpulan
Musim ini, saat kita merayakan Kedatangan Yesus kedunia, kita menunjukkan bahwa Tuhan “bersama kita”. Jadi, Natal ini, saya ingin mendorong Anda semua untuk dihibur dan dipenuhi sukacita karena harapan masa depan kita yang pasti dan terjamin dalam Yesus. Di saat terbaik dan saat terburuk, Tuhan selalu bersama dengan kita semua. “Immanuel – Tuhan Beserta kita”
Posting Komentar untuk "Khotbah Natal: Immanuel – God With Us"