Doktrin Keselamatan: Konsep Penebusan
Pemakaian kata ini secara khusus berhubungan dengan keselamatan manusia. Istilah ini berarti pemberian sesuatu harga yang setimpal dengan dosa manusia agar mereka bisa diterima oleh Allah. Pemakaian kata tersebut dapat dilihat dalam Wahyu 5:9 “dan mereka menyampaikan suatu nyanyian baru katanya: “engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engka telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan Bahasa dan kaum dan bangsa”.
Tebusan ini dilakukan dengan darah Yesus dan bagi Allah. Setan tidak mendapat apa-apa. Dalam 2 Petrus 2:1 dijelaskan bahwa pembayaran termasuk juga bagi guru-guru palsu yang belum diselamatkan bila mereka bertobat. Sedangkan 1 Korintus 6:19-20 disebutkan hasil yang diharapkan dari penebusan itu ialah agar kita mempermuliakan Allah dengan tubuh kita.
Kedua, eksagorazo yang akar katanya sama dengan istilah pertama dan diberi awalan eks, untuk lebih mempertegas dan memberi tekanan kepada arti kata di atas tadi. Tambahan kata depan tersebut berarti “dari” atau “keluar dari”. Dengan demikian arti teologisnya adalah dibeli keluar atau dipindahkan dari pasar dosa. dalam Galatia 3:13, ditegaskan oleh Paulus: “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib”. Selanjutnya Galatia 4:5 tertulis: “Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak”. Dapa dilihat secara khusus dalam Galatia 3:13 bahwa dipindahkan tersebut adalah dipindahkan dari kutuk Taurat.
Jadi arti kata ini dalam rangka penebusan Kristus ialah bahwa kematian Kristus bukan saja untuk membayar dosa manusia, tetapi juga sekaligus memindahkan manusia yang percaya dari pasar dosa, atau pasar yang bergelimangan dosa, agar sebagai orang beriman diberi jaminan penuh (Yoh. 10:28). Dan agar orang percaya itu tak akan pernah mau dikembalikan lagi ke dalam belenggu dan hukuman dosa (Gal. 4:9).
Ketiga, lutroo yang arti dasarnya ialah “membebaskan” atau “melepaskan” dari belenggu dosa dan disuruh pergi sebagai orang merdeka. Ini adalah suatu perbuatan yang mantap. Beberapa pernyataan yang menunjukkan adanya pemakaian kata lutroo tersebut adalah pernyataan Yesus di dalam Matius 20:28 yang mengatakan: “sama seerti Anak Manusia dating bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang” (Lih. Mrk. 10:45). Kata “tebusan” di sini berarti membebaskan dari ikatan dosa. melalui Kristus, manusia yang percaya dibeli, dikeluarkan dan dibebaskan dari dosa dan jeratan.
Penulis Ibrani juga memakai kata yang berhubungan dengan kata lutroo seperti dalam Ibrani 9:12 yang berbunyi, “Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa daah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendaat kelepasan kekal”. Penulisannya adalah mengenai pembebasan kekal, oleh Imam Besar, Tuhan Yesus Kristus bukan seperti yang dipersembahkan imam besar lainnya.
Sarana penebusan yang digunakan adalah diri Kristus yang mati sebagai Penebus (1 Tim. 2:6), sedangkan sandaran atau basisnya adalah darah Kristus yang tak bercacat (Kol. 1:14; 1 Pet. 1:18-19).
Hasil penebusan adalah: 1) Rasa bersalah diangkat (1 Yoh. 3:20-21); 2) Pelepasan dari kuasa dosa dan penyucian suatu umat bagi perbuatan yang baik (Tit. 2:14); 3) Pelenyapan kehadiran dosa yang terus-menerus, karena memang dosa tak berhak untuk hadir (Rm. 8:23); 4) Jaminannya kehadiran Roh Kudus yang memeteraikan sebagai milik (Ef. 1:13-14); 5) Hak istimewa untuk menghambakan diri kepada Kristus; 6) Tujuannya untuk memuji kemuliaan Allah (Ef. 1:6, 12; 1 Kor. 6:19-20).
Penebuasan adalah penukaran dengan membayar tetapi kepada siapa pembayaran itu dilakukan?. Pembayaran ini tidak dibayarkan untuk Setan, tetapi untuk Tuhan. Hutang yang dihapuskan adalah hutang kepada sifat Allah yang Maha Adil. Setan tidak berhak atas orang-orang berdosa, dan juga tidak memerlukan pembayaran supaya orang berdosa menjadi bebas. Sebab pendiaman Roh Kudus kepada orang percaya membebaskan seorang berdosa dari penawanan dan perbudakan dosa dan setan.
Jadi Kristus mati sebagai sarana penebusan Allah dari perbudakan dosa dan setan, tetapi pembayaran itu bukan dibayarkan untuk setan tetapi untuk Tuhan yaitu berkenan dengan keadilan Allah.
Posting Komentar untuk " Doktrin Keselamatan: Konsep Penebusan"