Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Kristen: Ditransformasi Untuk Melayani (Rm. 12:3-8).

Orang yang telah mengalami kemurahan Allah dengan mengalami transformasi yang datangnya dari Allah, pasti akan tercermin dalam kehidupan kesehariannya. Sebab orang tersebut menyadari bahwa hidupnya adalah milik Kristus. Segenap hidup hanya untuk menyenangkan hati Tuhan. Karena pikirannya sudah dibaharui maka hidupnya tidaklagi berfokus pada diri sendiri, tetapi hidupnya didorong dengan kuat untuk memberi, memberkati dan melayani sesamanya.

Pembaharuan pikiran ini menyangkut sikap dan prinsip hidup terdalam yang akhirnya mewujud dalam keseharian. Perkataan: “Hidupku bukannya aku lagi, tetapi milik Kristus”. Itu logis, sebab Kristus telah membeli kita dari perbudakan kejahatan, dengan kurban nyawa-Nya sendiri. Kita merespons fakta ini secara sadar tiap hari dengan jalan menyerahkan hidup sepenuhnya menjadi milik Yesus, Penebus kita. Dengan keputusan secara sadar, kita memberlakukan transformasi roh secara terus menerus dalam perilaku fisik kita. Kita tak lagi hidup mengikuti hasrat diri dan dunia, tetapi berusaha agar kehendak-Nya digenapi dalam diri kita (Rm. 12:2).

Sikap hidup yang terus menerus menjalani transformasi anugerah serasi dengan gairah untuk melayani. Kita percaya bahwa dalam rencana-Nya, Allah bukan saja menganugerahkan keselamatan, juga menganugerahkan rupa-rupa kapasitas untuk melayani. Di balik pemberian berbagai karunia pelayanan yang berbeda, ada maksud besar Allah untuk gereja-Nya yaitu agar Gereja berfungsi sebagai Tubuh Kristus di dunia ini. Gereja yang sanggup berperan sebagai kehadiran Kristus dalam dunia ini, haruslah gereja yang benar-benar hidup. Yaitu gereja yang di dalamnya berbagai wujud pelayanan anugerah Allah dipraktikkan secara aktif. 

Di dalam hidup yang baru itu, orang percaya menjadi rendah hati (Rm. 12:3) dan berfungsi efektif dalam tubuh Kristus untuk melayani (Rm. 12:4-8). Untuk itu Allah memberikan karunia-karunia untuk melayani dan membangun tubuh Kristus (Rm. 12:6-8). Gereja yang sehat adalah gereja yang setiap anggotanya berfungsi dengan baik. Gereja tidak akan bertumbuh sehat apabila setiap anggotanya tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan karunia yang diberikan Tuhan. Karunia-karunia yang diberikan Tuhan adalah

1. Bernubuat (ay. 6). “Bernubuat” Ini tidak berhubungan dengan nubuatan PL sebagai berita yang diilhamkan Allah. Dalam PL para nabi menulis Kitab Suci (inspirasi/ilham). Dalam PB ini adalah tindakan memproklamirkan kebenaran Allah. Ini dapt pula melibatkan suatu prediksi. (lih. Kis 11:27-28; 21:10-11). Fokusnya adalah bukan pada isi ayng baru namun menerangkan berita injil dan bagaimana penerapannya sekarang. Bernubuat ini juga harus dilakukan sesuai dengan iman. Maksudnya di sini adalah sesuai dengan iman di dalam Kristus, di mana sikap dan motivasinya adalah untuk memuliakan Tuhan. 

2. Melayani (ay. 7). Fokus secara kontekstualnya ialah pada membantu sesama orang-orang percaya.

3. Mengajar (ay. 7). “..mengajar” karunia ini (didaskō) di sebut dalam I Kor. 12:28 dan 14:26. Ini dikaitkan dengan nabi-nabi dalam Kis 13:1 dan dengan pendeta-pendeta dalam Ef 4:11. Gereja mula-mula melihat ini sebagai orang-orang berkarunia berfungsi dalam cara yang saling bertumpang tindih. Berkhotbah, bernubuat, menginjil, dan mengajar semuanya memberitakan Injil.

4. Menasihati (ay. 8). “..menasehati” istilah ini (parakaleō) berhubungan dengan mengajar (lih. I Tim 4:13). Kemungkinan ini adalah kemampuan yang melaluinya kebenaran diterapkan dalam kehidupan. Dengan demikian hal ini akan berhubungan dengan Ef 4:15,16 “dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih…. membangun dirinya dalam kasih.” Menasihati juga berarti menghibur atau menguatkan dengan dasar kebenaran firman Tuhan.

5. Membagi-bagikan sesuatu (ay.8). Membagi-bagikan Sesuatu ini adalah memberi dengan murah hati atau dengan tulus hati.

6. Memimpin (ay. 8). Seorang yang memberi pimpinan harus dilakukannya dengan rajin. Memimpin artinya mengarahkan, membimbing dan menuntun kepada kebenaran. 

7. Menunjukkan kemurahan (ay. 8). “siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita” Ini menunjuk pada menolong orang sakit dan orang miskin. Dan hendaklah ini dilakukannya dengan sukacita.

Ingat kita semua adalah anggota tubuh Kristus. Sebab kita telah dipersatukan di dalam Kristus. Sekalipun kita memiliki latar belakang berebeda-beda, tetapi Kristus telah mempersatukan kita menjadi satu. Setiap orang yang telah dipersatukan di dalam Kristus ini disebut gereja. Kepelbagaian inilah yang menjadi senjata kuat untuk bertumbuh di dalam kedewasaan iman. Dan kedewasaan iman terjadi apabila setiap anggota saling berfungsi sesuai dengan karunia yang diberikan Tuhan. Oleh sebab itu, wujudnyata kita mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan dengan kehidupan yang ditransformasi di dalam pembaharuan pikiran, di mana secara nyata akan terlihat dalam kehidupan saling melayani oleh sesame anggota tubuh Kristus.

Posting Komentar untuk "Renungan Kristen: Ditransformasi Untuk Melayani (Rm. 12:3-8)."