Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Tips Pertumbuhan Rohani - Spiritual Formation

Banyak orang Kristen berusaha mencari jalan pintas untuk mencapai kedewasan rohani. Usaha tersebut adalah usaha yang sia-sia, sebab tidak ada jalan lain yang tersedia untuk mencapai kedewasaan rohani. Firman Tuhan sebagai cermin hidup orang Kristen. Firman itu seperti pedang Roh yang membedah jiwa kita dan Firman itu akan menyucikan kita, serta Roh Kudus akan mengubah kehidupan kita.

Langkah terpenting yang harus kita lakukan untuk mencapai kedewasaan rohani adalah mempelajari Alkitab secara intensif. Kita harus memupuk semangat untuk mempelajari Alkitab. Sekalipun kita belum mencapai tujuan akhir, yakni sempurna seperti Kristus (Fil. 3:13-14). Kita tahu bahwa Roh Kudus memakai Firman untuk mengubah kita semakin menjadi segambar dan serupa dengan Kristus.

Alkitab merupakan hal yang utama dalam usaha mencapai kehidupan rohani yang lebih baik. Alkitab adalah alat yang berfungsi untuk melahirbarukan kita. Alkitab mengajarkan bahwa Allah telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup saleh (2 Pet. 1:3). Oleh sebab itu, kita akan mengalami kerugian yang sangat besar apabila mengabaikan Alkitab dalam kehidupan kita. 

Ada lima kunci pertumbuhan rohani yang didasarkan pada Alkitab:

1. Percayalah pada Firman

Ada banyak sumber yang berusaha untuk menyaingi otoritas Alkitab dalam kehidupan orang Kristen. Selain ilmu pengetahuan alam, dunia psikologi, humanism maupun mistisisme, ada pula hiruk pikuk dunia yang berusaha mengalihkan perhatian kita dari kebenaran Firman Tuhan. Terlalu banyak di gereja yang mulai meninggalkan Firman Tuhan demi hal-hal yang disangkanya jalan pintas untuk mencapai kedewasaan rohani. Namun sebagai orang percaya kita perlu meneladani Petrus yang mengatakan “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yoh. 6:68). Terimalah Alkitab sebagaimana adanya yaitu Firman Allah yang diinspirasikan secara ilahi, sempurna, tidak mengandung kesalahan, dan cukup. Meragukan Alkitab/Firman Tuhan akan membuat kita kehilangan sukacita. Bahkan ujung-ujungnya ialah meruntuhkan iman kita.

2. Pelajarilah Firman

Mempelajari Firman Tuhan adalah tujuan bersama orang Kristen. Kita harus seperti Apolos yang begitu “sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci” (Kis. 18:24). Begitu banyak orang percaya hanya puas menjadi pendengar dan mempelajarinya secara dangkal, seadanya tanpa pendalaman yang menyeluruh. Tidak mempelajari kebenaran Firman Tuhan bisa membuat seseorang terjerat dalam pengajaran yang sesat. Selain itu, tidak adanya pendalaman Alkitab dapat menimbulkan kesalahpahaman dalam pengertian yang berujung pada kesalahan dalam mengaplikasikan kebenaran Firman Tuhan. Allah memberikan upah bagi mereka yang dengan tekun mempelajarinya. Dengan mempelajari Alkitab secara mendalam, kita dapat menunjukkan bahwa kita layak di hadapan Allah (2 Tim. 2:15).

3. Hormatilah Firman

Mengingat akan penyembahan Dewi Diana yang ada di kota Efesus, sekalipun jelek, mengerikan dan tidak senonoh bentuknya, orang Efesus kala itu mau menyembah dia. Berbeda halnya dengan Allah yang jauh lebih indah dan yang turun dari sorga – yaitu Firman yang sangat berharga dan tidak bernilai. Ia lebih bernilai dari emas dan permata (Ams. 3:14-15). Ironinya kenyataan akan otoritas Alkitab atau Firman-Nya tidak dihormati dan cenderung digantikan dengan apa yang dunia tawarkan sebagai pengganti Alkitab, seperti dunia hiburan, politik, filsafat, psikologi, mistisisme dan pengalaman-pengalaman pribadi. 

4. Kasihilah Firman

Mazmur 119:97 mengatakan: “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari”. Perkataan Pemazmur ini adalah perkataan yang keluar dari dalam hatinya tentang kecintaan akan Firman Tuhan. Sang Pemazmur juga mengatakan: “yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam”. Ini menunjukkan bahwa kecintaan akan Firman Allah berdurasi terus-menerus. Pertanyaan untuk kita semua adalah “sudahkah kita meluangkan waktu dan perhatian kita pada Firman Tuhan? Apakah kita menyukai surat cinta Allah (Alkitab)? Apakah Firman Tuhan itu menjadi hasrat terdalam dalam kehidupan kita? Atau kita justru mencari hal-hal yang tidak berdaya guna untuk membangun kehidupan rohani kita?. Cintailah dalam segala lakumu, maka kamu akan berhasil dalam segala lakumu. 

5. Taatilah Firman

Ketaatan merupakan satu-satunya respons yang tepat terhadap Firman Tuhan. Sia-sialah jika kita mempercayai, mempelajari, menghormati, serta mengasihinya, namun kita tidak mentaati Perintah Allah. Celakalah mereka yang mengabaikan Firman Allah dan yang tidak mau mentaatinya. Oleh sebab itu, ketaatan kita harus nyata dan jelas. Terhadap Saul yang tidak taat, Samuel berkata: “Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? Sesunggunya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan” (1 Sam. 15:22). 

Pada jaman Nehemia, ia memerintahkan bangsa itu untuk membacakan Kitab Suci (Neh. 8). Dan sewaktu memenyimak Kebenaran Firman Tuhan, hati bangsa itu diinsafkan, dibersihkan, dan ditumbuhkan serta mereka merespons dengan tindakan-tindakan ketaatan. Jadi Firman Tuhan merupakan kunci utama seseorang untuk bertumbuh secara rohani dan mengalami berkat-berkat rohani yang Tuhan sediakan. Oleh sebab itu, ijinkan Firman Tuhan itu menjadi kunci yang membuka ruang perbendaharaan kekayaan rohani yang besar, di mana di dalam Kristus berkat tersebut telah menjadi milik kita. 

Posting Komentar untuk "5 Tips Pertumbuhan Rohani - Spiritual Formation"