Bahan Khotbah Kristen | Yesus Adalah Gembala Yang Baik (Yoh. 10:11)
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. 14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yoh. 10:11-15)
Domba adalah harta yang paling penting bagi orang Yahudi. Sifat lemah-lembut dan jinak dari binatang ini banyak kali dipakai sebagai contoh dalam Alkitab. Pada umumnya domba dipakai untuk makanan dan korban persembahan.
Domba tidak merusak atau merugikan, tetapi bersifat agak dungu. Maka seperti banyak anak manusia, domba mudah hilang atau sesat (Yeremia 1:6 dan Matius 10:6; Yesaya 53:6 dan 1 Petrus 2:25; 18:12). Tanpa gembala, domba merupakan makhluk yang mudah binasa (Bilangan 27:17; Matius 9:36, dst; bnd Yesaya 13:14, lebih jelas lagi, Zakharia 13:7).
Tanpa gembala, domba peliharaan tidak berdaya dan ketakutan. Mereka akan tersesat serta tercerai-berai dan nasib mereka benar-benar berada di tangan musuh mereka (Bilangan 27:16, 17; Yeremia 23:4; Yehezkiel 34:5, 6, 8; Mikha 5:8). Domba mau dituntun, dan dengan setia mengikuti gembala mereka. Mereka dapat belajar mengenali suaranya dan hanya mendengarkan dia saja (Yohanes 10:2-5).
Manusia sebagai hamba Allah berulangkali dikiaskan sebagai domba gembalaan (Mazmur 100:3; Yehezkiel 34:31; Yohanes 21:16 dab). Pikiran ini diperluas lagi dengan cara yg lebih indah dalam Yohanes 10. Gambaran domba demikian, yakni tak dapat membela dirinya terhadap orang yg hendak mengguntingi bulunya (Yes 53:7), atau terhadap orang yg hendak membantainya (Yesaya 53:7; Kisah 8:32; Mazmur 44:23 dan Roma 8:36; Yeremia 12:3, dst), sangat memilukan hati. Hal ini tepat sekali melambangkan kefanaan manusia (Mazmur 49:15). Nabi-nabi palsu dikatakan menyamar seperti domba, sebab domba adalah lambang hati yang suci atau tak bersalah (Matius 7:15). Domba di tengah-tengah serigala biasanya akan binasa, tapi pengikut Kristus akan dilindungi (Matius 10:16-19). Oleh sebab itu, dalam PB domba sering dipakai sebagai kiasan. Misalnya, umat Israel diumpamakan sebagai kawanan domba tanpa gembala (Matius 9:36) dan Tuhan Yesus adalah “Gembala yang baik, yang memberikan hidupNya untuk domba-domba-Nya” (Yohanes 10:7-9).
Apa Ciri-ciri Gembala yang Baik??
1. Memberikan Hidup-Nya bagi Domba – domba-Nya (ay. 11-13).
11 Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; 12 sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. 13 Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.
Dalam PL, Allah digambarkan sebagai gembala sejati dikontraskan dengan gembala yang tidak setia yang akan dihakimi oleh-Nya (Mazmur 23; Yes 40:11; Yer 23:1-4; Yehezkiel 34; Zak 11:4-17; lihat perhatikan Yohanes 10:8). Tetapi Daud atau Mesias Daud juga digambarkan sebagai seorang gembala yang baik (2 Sam. 5:2; Maz. 78:70-72; Yeh. 37:24; Mi. 5:4), seperti halnya Musa (Yes. 63:11; lih Maz 77:20). Yesus sebagai Tuhan dan manusia adalah penggenapan dari kedua tema tersebut. Hal ini dibuktikan dari ayat yang kita baca, yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Gembala yang Baik dan tema Gembala yang baik ini dikontraskan dengan Gembala Upahan yang sebenarnya bukan Gembala dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri.
Seorang Gembala upahan tidak bertanggung jawab atas domba-domba yang dipercayakan. Ia melarikan diri ketika melihat serigala datang, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu (ay. 12). Dalam arti mengabaikan, mengesampingkan atau menolak tugas dan kewajiban yang dibebankan kepadanya. Bahkan ayat 13 dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari mengatakan “Orang upahan itu lari, sebab ia bekerja untuk upah. Ia tidak mempedulikan domba-domba itu.” Gembala upahan tidak menaruh minat untuk merawat, memelihara dan mempedulikan domba-domba gembalaanya, sebab mereka hanya sekedar upahan.
Tetapi “gembala yang baik” memberikan nyawanya bagi domba-domba-Nya. Hal ini mengingatkan kita akan Daud muda, yang benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk domba-dombanya (1 Sam. 17:34-37). Tetapi Yesus melampaui Daud dalam hal ia memberikan hidupnya di kayu salib untuk domba-domba-Nya (Yoh. 10:15).
2. Mengenal Secara Pribadi Domba – domba-Nya (ay. 14-15)
14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 15 sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. (Yoh. 10:11-15)
Seorang Gembala yang baik pasti mengenal secara pribadi domba-domba-Nya. Begitu pula domba-domba-Nya akan mengenal gembala tersebut. Yesus adalah gembala yang baik yang mengenal setiap domba-domba gembalaan-Nya. Pengenalan Sang Gembala dan domba dalam ayat ini digambarkan seperti pengenalan Yesus dengan Bapa. Dari gambaran ini sangat jelas bahwa Yesus benar-benar mengenal Bapa karena Bapa dan Yesus adalah “Satu” yang tidak terpisahkan. Karena Yesus “..keluar dan datang dari Allah.” (Yoh. 8:42). Maka Yesus juga disebut lahir dari Bapa. Hal ini bukan berarti Allah itu beranak dan diperanakkan tetapi Allah menggunakan bahasa yang dapat dimengerti manusia untuk menjelaskan bahwa Yesus itu adalah Allah yang keluar melalui Firman-Nya yang menjadi manusia. Jadi jelas bahwa Bapa dan Yesus memiliki relasi yang erat atau hubungan yang intim.
Sedangkan kata “mengenal” itu sendiri memilki pengertian mengenal melalui pengalaman. Bukan sekedar tahu dan kenal, tetapi sungguh-sungguh mengenal melalui pengalaman. Pengenalan ini dibuktikan dengan frase “..Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku.” Tentu seseorang tidak mungkin mencurahkan seluruh jiwa raganya serta mempertaruhkan nyawanya untuk seseorang yang tidak kita kenal. Kita dapat berbuat banyak kepada seseorang karena kita mengenal baik orang tersebut. Yesus berani mempertaruhkan hidup-Nya untuk kita karena Yesus mengenal kita (domba-domba-Nya) dengan sangat baik.
Posting Komentar untuk "Bahan Khotbah Kristen | Yesus Adalah Gembala Yang Baik (Yoh. 10:11)"