Bahan Khotbah Kristen | Move On
Philippians 3:13-14 13 Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Move on merupakan kata yang sangat popular di kalangan
generasi muda. Secara harafiah kata move on ini memiliki pengertian
“berpindah”. Bagi kebanyakan anak muda kata move on seringkali
diidentikan dengan masalah putus cinta, di mana seseorang yang putus cinta
perlu melupakan cinta lama dan membuka diri untuk menerima cinta yang baru dari
orang lain. Sebenarnya, kata move on sendiri merupakan kata yang
bersifat general dan tidak selalu berbicara tentang percintaan.
Pengalaman Move
on terjadi dalam kehidupan Rasul Paulus yang memandang pengenalan akan
Kristus adalah harta yang sesungguhnya dan menganggap segala sesuatu pencapaian
dunia sebagai sampah. Paulus merupakan seorang dari sekte agama
yang paling keras yakni mashab Farisi (Kis. 26:5). Dalam suratnya kepada jemaat
di Galatia Paulus mengatakan: “Sebab kamu
telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allah dan berusaha
membinasakannya. Dan di dalam agama Yahudi
aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara
bangsaku, sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek
moyangku.” (Gal. 1:13–14; bnd. Fil. 3:6). Surat Filipi menegaskan
bahwa ia adalah seorang yang dapat dikatakan tidak bercacat dalam mengikuti
hukum (Fil. 3:5). Dia seorang murid Gamaliel, rabi terkemuka di zamannya.
Paulus mengira prestasi dunia adalah suatu harta yang dapat dibanggakan. Bahkan
Paulus menyangka tindakan menganiaya dan usaha membinasakan jemaat Tuhan adalah
tindakan yang menyenangkan Tuhan, tetapi sejatinya di hadapan Tuhan itu sama
sekali bukan kebenaran.
Prestasi agamawi yang mengarah pada kebanggaan duniawi
membuatnya buta akan kebenaran yang sejati. Namun, perjumpaan dengan Yesus
mentrasformasi kehidupannya dan paradigma yang salah berubah total. Kehidupan
keagamaan yang dahulu dibanggakan dan yang menurutnya adalah sebuah keuntungan sekarang
dianggap sebagai “kerugian”. Demikian pula, Mesias yang disalibkan, yang dia
anggap sebagai “kerugian”, sekarang dipandang sebagai “keuntungan” (kebanggakan)
tertinggi. Paulus menganggap hak istimewa dan pencapaiannya sebelumnya sebagai
sampah rohani dibandingkan dengan pengenalan akan Kristus yang lebih berharga.
Paulus mengalami move on (berpindah) dari kebutaan rohani kepada terang
yang sejati, Paulus move on dari kehidupan yang dikuasai dosa (manusia
lama) kepada hidup baru di dalam Kristus.
Bagaimana caranya untuk move on
dari kehidupan lama?
1. Menjauhi
Masa Lalu (Ay. 13)
“...aku
melupakan apa yang telah di belakangku..” (Fil. 3:13)
Orang lebih mudah move on dari masa lalu yang
buruk daripada move on dari masa lalu yang indah. Keindahan masa lalu
terkadang menghabiskan waktu kita untuk membanggakan diri daripada mengupgrade
diri. Masa lalu harusnya menjadi guru terbaik untuk kita berpindah kepada
kemajuan di dalam Kristus. Prestasi akademik dan kebanggaan agamawi janganlah
membuat kita berpuas diri dan lupa diri, sehingga kita sulit mengevaluasi dan
menginstrospeksi diri. Paulus memberikan contoh bagi kita untuk move on dari
kehidupan lama yang tidak berarti menuju kehidupan baru yang berarti. Paulus
mengatakan bahwa “aku
melupakan apa yang telah di belakangku”. Ini menandakan bahwa Paulus mengambil langkah bijak
untuk menjauhi masa lalu. Sekalipun Paulus merupakan seorang yang sangat taat
pada peraturan agama, bahkan tindakan-tindakan keagamaannya tidak bercacat dan
bercela. Namun, Paulus mengabaikan dan menganggap semua prestasi keagamaan
sebagai kerugian, bahkan sampah. Sebab Allah lebih menghendaki pengenalan dalam
sebuah persekutuan daripada ketaatan tanpa sebuah hubungan.
Aplikasi: Ketaatan pada aturan-aturan agama tidak akan pernah
membawa seseorang pada perubahan hati. Tetapi pengenalan akan Kristus akan
membawa seseorang mengalami perubahan hati yang akan melahirkan ketaatan yang
sejati.
2. Mendekati
Masa Depan (Ay. 13)
“…mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku..” (Fil 3:13)
Allah merancang kehidupan kita untuk mengalami masa
depan yang penuh harapan dan damai sejahtera. Karena Allah adalah sumber masa
depan, maka tidak ada jalan lain selain mendekati Allah Sang Masa Depan itu
sendiri. Langit dan Bumi ini akan berlalu tetapi Allah adalah Allah yang kekal.
Hanya Allahlah yang dahulu ada, yang telah ada dan yang akan ada. Dialah Alfa
dan Omega. Oleh sebab itu, pengenalan akan Kristus yang adalah Allah merupakan
harta abadi yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Kristus akan tetap ada sekalipun
dunia goncang. Kristus akan tetap ada sekalipun segala sesuatu di dunia ini
sirna. Hal inilah yang membuat Paulus mengarahkan fokus hidupnya hanya kepada
masa depan yakni Kristus.
Aplikasi:
Mengenal
Kristus adalah segalanya. Berdiam bersama Kristus itu adalah waktu terbaik dan
teristimewa dalam kehidupan kita. Apabila kita mengerti bahwa Kristus adalah
harta kekal melebihi emas, perak dan permata, maka kita tidak akan pernah mau
menukar Kristus dengan apapun yang dunia tawarkan kepada kita. Ingat masa
depanmu adalah Kristus. Menjauh dari Kristus hanya akan memperburuk keadaan,
tetapi mendekati Kristus akan memperoleh jaminan masa depan.
3. Mendapati
Kemenangan (Ay. 14)
“..berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah..” (Fil. 3:14)
Ayat ini mengatakan untuk terus-menerus mengenal
Kristus dengan segala daya dan upaya sampai kita mendapati kemenangan yakni
kehidupan yang kekal bersama dengan Dia. Kemenangan/Keberhasilan yang sejati
bukanlah ketika kita memiliki segalanya, tetapi ketika kita memiliki Kristus
seutuhnya. Hadiah yang paling indah adalah Kristus. Hadiah terbaik adalah
Kristus. Sebab Kristus adalah segalanya.
Aplikasi: Kejarlah
Kristus lebih dari saudara mengejar harta dunia. Cintailah Kristus melebihi
cintamu terhadap segala ciptaan-Nya. Teruslah arahkan hati dan pikiranmu kepada
perkara-perkara yang di atas, di mana Kristus berada.
Posting Komentar untuk "Bahan Khotbah Kristen | Move On "