Renungan Kristen: Dipilih dan Dikuduskan (1 Kor. 1:2; bnd. Kol. 3:12)
Kapan saudara dipilih Allah?
ITB Ephesians 1:4-5 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
Allah memilih sebelum dunia dijadikan. Tujuannya adalah supaya saudara dan saya kudus dan tak bercacat dihadapan-Nya. Caranya Allah memilih kita adalah dengan korban Yesus Kristus, supaya kita menjadi anak-anak Allah sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.
Apa tanda seseorang dipilihan Allah??
Lahir baru adalah tanda seseorang dipilih Allah. Di mana Allah melahirbarukan kita sehingga kita dapat memandang atau melihat kerajaan Allah. Ketika engkau mengalami kelahiran baru, engkau mulai berubah cara pandangmu. Hidupmu bukanlah untuk kesenanganmu, tetapi kesenangan hati Tuhan, engkau tidak lagi mengenakan manusia lama tetapi manusia baru, yang betul-betul baru.
Seorang yang sudah mengalami kelahiran baru pasti tidak tahan hidup dalam dosa, tetapi hatinya akan terus berpaut kepada Tuhan. Apabila ia jatuh, pasti tidak akan sampai tergeletak sebab Allah memeliharanya sampai akhir. Jaminannya adalah Roh Kudus yang diam di dalam tubuh kita.
ITB 1 Corinthians 1:2 kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita. (1 Cor. 1:2 ITB)
Ayat ini menjelaskan bahwa jemaat Korintus adalah jemaat yang telah dikuduskan di dalam Kristus Yesus. “Dikuduskan” dalam hal ini adalah seorang yang telah dipisahakn dari dunia dan diberikan hak warga kerajaan sorga. Dasar dari pengudusan adalah darah Tuhan Yesus. Ibrani 10:10 mengatakan: “Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.” Jadi tidak ada korban dua kali tetapi sekali untuk selamanya Kristus menguduskan hidup kita, memisahkan dari kehidupan lama kita yang membawa kepada kebinasaan untuk diberikan kehidupan yang kekal. Tindakan pengudusan ini tidak dapat kita kerjakan sendiri, tetapi hanya bisa dikerjakan oleh Yesus. Inilah yang disebut kasih karunia, diman seharusnya kita tidak layak menerimanya, tetapi Allah dengan inisiatifnya memberikan Yesus sebagai korban untuk penyucian dosa-dosa kita.
Kapan saudara dikuduskan dengan darah Kristus??
Pada saat kita sadar akan dosa-dosa kita dan bertobat dari cara hidup yang lama dan percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, disitulah saudara dan saya dikuduskan oleh darah Kristus.
Penyucian ini dilakukan sekali pada 2000 tahun yang lalu, tetapi dampaknya berlaku sampai sekarang. Ingat sekali dan untuk selamanya.
Kristus yang telah menguduskan kita selanjutnya memanggil kita untuk menjadi orang-orang kudus. Inilah yang disebut pengudusan progresif yang harus kita kerjakan.
Bagaimana caranya untuk berusaha hidup dalam kesucian?
1. Jangan mendukakan Roh (Ef. 4:30)
Mendukakan Roh Kudus adalah di mana kita seringkali menyembunyikan dosa, salah satunya adalah motivasi buruk. Marah berlarut-larut adalah tindakan menimbun dosa dan hal ini mendukakan Roh Kudus, Mencuri, Perkataan kotor, Kepahitan (dendam), Kegeraman, dan Fitnah dan segala kejahatan.
Semuanya ini adalah tindakan yang mendukakan Roh Kudus.
2. Jangan memadamkan Roh (1 Tes. 5:19)
Mereka adalah seorang yang hidup tidak mempercayakan spenuhnya kepada Allah. Hidupnya bergantung pada diri-Nya sendiri. Ini adalah golongan orang-orang sombong yang mengaku bisa hidup tanpa Tuhan, sehingga Tuhan dinomor duakan bahkan ditaruh di nomor paling akhir.
Seharusnya poros hidup kita adalah kehendak Allah.
3. Berjalan di dalam Roh (Gal. 5:16)
Hidup berjalan di dalam Roh adalah sikap hati yang taat secara mutlak kepada pekerjaan Roh dan tidak tunduk kepada hawa nafsu daging, serta tidak memenuhi tuntutan daging.
Orang yang hidup menurut dirinya sendiri bukanlah orang yang berjalan di dalam Roh. Hidupnya hanya menuruti apa yang menjadi kesenangan diri. Ia bertindak berporoskan pada kesenangan diri, bukan kesenangan Allah. Yang penting aku happy, Tuhan biarin saja. Hidupnya hanya digunakan untuk menuruti keinginan mata, telinga, dan bibir saja, sehingga ia mengorbankan kepentingan Tuhan.
Seharusnya seorang yang berjalan di dalam Roh adalah seorang yang pea akan suara Tuhan, sehingga dalam kehidupanya seharmoni dengan keinginan Tuhan. Hidupnya hanya didedikasikan untuk taat mutlak kepada Tuhan.
Kesimpulan
Mari kita kejar dan usahakan untuk senantiasa hidup kudus, dengan cara jangan mendukakan Roh, jangan memadamkan Roh, dan berjalanlah di dalam Roh. Amin!
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen: Dipilih dan Dikuduskan (1 Kor. 1:2; bnd. Kol. 3:12)"