Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doktrin Alkitab dan Sifat-sifat Alkitab

Kata Alkitab diambil dari arti etimologis (asal kata) "Bibliologi" berasal dari 2 kata Yunani, yaitu: biblion atau biblia (jamak) artinya "buku-(buku)"; dan logos artinya "perkataan, uraian, pikiran, ilmu". Bibliologi adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk sekitar penulisan Alkitab, dan peran Alkitab dalam iman kepercayaan Kristen.

Allah telah berkenan menyatakan Diri-Nya melalui Alkitab untuk dikenal oleh manusia, maka, kita percaya bahwa Alkitab mempunyai peranan yang menentukan sebagai pemegang otoritas tertinggi dan menjadi sumber utama untuk mengenal Allah dan karya-Nya. Jadi Alkitab adalah penyataan Ilahi tertulis. Allah secara progresif menyatakan siapa Dia dan siapakah manusia dalam hubungannya dengan Dia. Karena itu bila kita terima Alkitab dengan penuh iman sebagai Firman Allah maka hal ini akan sangat besar pengaruhnya dengan apa yang kita percayai tentang Allah. Ketika Allah berbicara, manusia mendengar, memasukkan dalam hati dan mematuhinya dan Allah telah berbicara dalam firman-Nya yaitu Alkitab. 

Sifat-Sifat Alkitab

1. Kewibawaan (Authority) 

Seluruh Alkitab adalah Firman Allah; tidak mempercayai. atau mentaati Alkitab berarti tidak percaya atau tidak taat kepada Allah. Dengan kata lain, Alkitab memegang otoritas tertinggi dan terakhir untuk iman dan kehidupan orang percaya, karena Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri.

Bukti-bukti Kewibawaan dari dalam Alkitab. Dalam banyak tempat di Alkitab dikatakan "Demikianlah Firman Tuhan...." Bentuk kalimat ini dalam dunia PL identik dengan bentuk kalimat "Demikian kata Raja...." yang berarti suatu titah yang datang dari yang memiliki kekuasaan/otoritas tertinggi (raja) dan tidak dapat diganggu gugat, harus dilakukan dan dilaksanakan (Bil. 22:38; Ul.18:18-20; Yer 1:9). Dalam PB, ada beberapa ayat yang jelas sekali menunjukkan bahwa tulisan dalam PL adalah Firman Allah (1 Tim.3:16; 2 Pet. 1:21). Dalam PB juga terdapat ayat-ayat yang menunjukkan bahwa tulisan dalam PB adalah Firman Allah. (2 Pet 3:16; 1 Tim. 5:18; 1 Kor. 14:37; Yoh 14:26; 16:13).

Penerimaan akan kewibawaan (otoritas) Alkitab Penerimaan orang percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah adalah dari keyakinan yang diberikan oleh Roh Kudus dalam hati manusia yang sudah diperbaharui (lahir baru). Dengan demikian penerimaan akan kewibawaan (otoritas) Alkitab dalam kehidupan orang percaya adalah karena iman, bukan datang dari manusia sendiri (1 Kor. 2:13-14; Yoh 10:27)

2. Inerensi (Inerrancy) 

Inerensi secara umum diartikan bahwa Alkitab (PL dan PB) adalah seluruhnya Firman Allah yang ditulis tanpa salah pada naskah aslinya. Istilah "inerrancy" sering kali dibingungkan dengan istilah "infallabili." "Infallability" artinya Alkitab tidak mungkin menyesatkan karena semua ajarannya adalah kebenaran (tidak melawan ajaran moral). Sedangkan penekanan ineransi adalah kesalahan tulisan dan data yang ada di dalam Alkitab. 

Inerensi sangat penting bagi orang Kristen untuk memegang kepercayaan bahwa Alkitab seluruhnya adalah tidak keliru karena Alkitab adalah Firman yang datang dari Allah sendiri, yang adalah sempurna dan tidak berdusta. 

Dasar penerimaan inerensi bukan berdasarkan akan kemampuan manusia dalam menilai Alkitab, namun berdasarkan keyakinan bahwa: 

  • Allah adalah kebenaran. Oleh karena itu segala sesuatu yang difirmankan Allah adalah benar.
  • Allah tidak pernah berdusta, jadi apa yang dikatakanNya pasti benar. Ibrani 6:18; 2Tim. 2:13.
  • Alkitab sendiri menyebut diriNya sempurna (Maz.19:8) murni (Maz 19:9): tepat (Maz 19:9); benar (Maz. 119:43), kekal (Maz 119:89; Mat 24:34).
  • Percaya bahwa Roh Kudus memberikan pengawasan penuh kepada penulis penulisnya, sehingga penulis-penulis menuliskannya dengan benar, tanpa salah. 
  • Ukuran kebenaran Alkitab adalah "a-rasional", akal manusia bukanlah standard ukuran yang dipakai. 

3. Kejelasan (Clarity)

Alkitab ditulis sedemikian rupa sehingga jelas maksud pemberitaan dan pengajaran-Nya, sehingga dapat dimengerti oleh setiap orang yang sungguh-sungguh membaca dan mencari pertolongan Tuhan serta bersedia melakukan Firman Tuhan itu. Namun demikian tidak berarti bahwa semua bagian Alkitab akan dapat dimengerti dengan mudah. Tidak juga berarti bahwa setiap orang akan mengertinya dengan benar. Tetapi memang betul bahwa untuk mengerti isi Alkitab dengan benar seseorang harus memiliki persyaratan moral dan rohani tertentu (1 Kor. 2:14). Juga dapat terjadi seseorang mengerti lebih jelas dari yang lain (2 Pet. 3:16).

Kesulitan manusia untuk mengerti/menafsir isi Alkitab sering kali dikarenakan pikiran manusia yang dibutakan oleh dosa, bukan karena kemampuan intelektual. (1 Kor. 1:18-3:4; Ibr 5:14; 2 Pet. 3:5).

Cara mengerti atau menafsirkan isi Alkitab secara jelas, benar dan tepat:

  • Hanya dengan penerangan Roh Kuduslah manusia dapat mengerti Firman Tuhan dengan benar dan tepat Ef. 3:4, 5; 1 Kor. 2:12, 13; Yoh 14:26; 16:13-15; 2 Pet. 1:21.
  • Motivasi yang benar, tidak untuk kesombongan, keserakahan, kepentingan diri sendiri dan tidak karena kurang iman (tidak percaya). Luk. 24:25; 2 Kor. 4:3-4. 
  • Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang cukup untuk menafsir. Dengan menerapkan prinsip-prinsip menafsir yang sehat dan mengembangkannya sebagai ketrampilan maka kita akan dapat menafsir dengan baik. Alat-alat menafsir juga sangat mempengaruhi dalam mendapatkan data yang lengkap.

4. Keperluan mutlak (Necessity) 

Alkitab diperlukan secara mutlak untuk mengenal Kristus, agar kita bisa diselamatkan. Karena hanya Alkitablah yang memberitakan kebenaran "kabar baik" tentang Kristus (Rm 1:16). Penekanan di sini bukanlah keperluan untuk mengenal Allah dalam arti keberadaan dan sifat-sifat umum Allah, dan hal-hal tentang moralitas (karena itu sudah diberikan Allah dalam Penyataan Umum), tetapi secara khusus keperluan untuk keselamatan, untuk memelihara kehidupan rohani dan untuk mengetahui kehendak Allah.

Bukti-bukti keperluan mutlak Alkitab Roma 10:13-17: Untuk manusia bisa diselamatkan, maka ia harus mendengar Firman Injil Yesus Kristus. Kis 4:12: Tidak ada keselamatan di luar Kristus. 1 Tim. 2:5-6: Tidak ada Pengantara yang lain selain Yesus Kristus, untuk menjadi Pendamai antara manusia dengan Allah. 

Kesimpulan: karena Alkitab adalah satu-satunya sumber untuk mengenal Kristus; Injil yang mempunyai kuasa yang menyelamatkan, maka manusia harus membaca Alkitab atau mendengar dari orang lain Firman dalam Alkitab.

5. Kecukupan (Sufficiency) 

Alkitab diartikan bahwa Alkitab berisi semua Firman Allah yang dibutuhkan oleh orang percaya untuk keselamatannya dan untuk hidup di dalam keselamatannya, sehingga tidak diperlukan lagi tambahan "penyataan" lain di luar Alkitab. Dengan demikian kita percaya bahwa Alkitab adalah cukup sebagai satu- satunya sumber Firman Allah yang diperlukan oleh manusia untuk selamat dan hidup dalam keselamatannya. Bukti-bukti kecukupan Alkitab dalam Alkitab (2 Tim 3:15-17; Yak 1:18; 1 Pet 1:23; Wah 22:18,19)

6. Tidak pernah gagal dalam maksudnya (Efficacy) 

Alkitab adalah memberikan berita tentang Allah dan rencana keselamatanNya kepada manusia. Dalam menyampaikan beritanya ini Alkitab tidak pernah gagal mencapai maksudnya, baik untuk orang yang menerima keselamatan atau pun untuk mereka yang menolak. Untuk orang yang diselamatkan Firman Allah memberikan damai sejahtera dan hidup yang kekal, untuk orang yang menolak FirmanNya, Allah menyatakan keadilanNya dengan menghukum mereka ke dalam nyala api selama-lamanya. Bukti-bukti dalam Alkitab Yes 55:11 Firman Allah tidak pernah kembali dengan sia-sia.

7. Kesatuan (Unity) 

Alkitab mempunyai satu kesatuan isi dan berita, yaitu Allah yang menyatakan diri kepada manusia umat pilihanNya dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Alkitab adalah "unik" Kesatuan Alkitab itu menunjukkan bahwa Alkitab adalah lain dari pada kitab-kitab yang lain; sangat unik. Mengapa? 

Berikut ini adalah daftar yang membuktikan bahwa Alkitab adalah sangat unik. 

  • Satu-satunya kitab yang ditulis dalam jangka waktu 1600 tahun dan melibatkan kisah dari 60 generasi. 
  • Ditulis oleh kurang lebih 40 penulis dari berbagai kalangan (raja, nabi, nelayan, penulis puisi, orang kaya, petani, ahli filsafat, negarawan, ahli politik, gembala, militer, dokter etc.). 
  • Ditulis di tempat-tempat yang berbeda (dipenjara, dipandang belantara, dibukit, diistana, dipulau terpencil etc.). 
  • Ditulis dalam jaman dan waktu, tempat (3 benua) dan keadaan yang berbeda-beda. 
  • Ditulis dalam 3 macam bahasa (Ibrani, Aramaic, Yunani). 
  • Buku yang paling jujur menceritakan semua kebaikan dan kejelekan sifat manusia. 
  • Buku yang berisi nubuatan dan yang kebenaran nubuatannya sudah terbukti. 
  • Alkitab juga adalah buku yang dapat bertahan melalui waktu, penganiayaan, kritikan, pengerusakan dll. 
  • Alkitab adalah buku pertama yang diterjemahkan berulang-ulang, dalam jumlah bahasa yang terbanyak, dan sudah disebarkan ke seluruh penjuru dunia. 
  • Mempunyai pengaruh luar biasa, karena orang berdosa besarpun dapat diubahkan menjadi orang yang baik dan berbudi.

Pandangan Umum tentang Alkitab

1. Pandangan Liberal

Alkitab menurut mereka hanyalah hasil akal manusia yang berisi pemikiran-pemikiran tentang Allah. Orang-orang liberal percaya bahwa ciptaan yang ada di dunia ini sudah cukup mewakili kehadiran Allah.

2. Pandangan Neo-Ortodoks 

Kaum Neo-Orthodoks tidak mempercayai otoritas Alkitab sebagai Firman Allah. Alkitab hanyalah saksi Firman, jadi bisa salah. Alkitab adalah sarana untuk kita bisa bertemu dengan Kristus. Kebenaran mutlak Alkitab baru akan terjadi pada saat Allah menyatakan Diri melalui Firman-Nya secara supranatural. Pengalaman supranaturallah yang menjadi tolok ukur. 

3. Pandangan Roma Katolik

Roma Katolik berpegang bahwa tradisi dan pandangan/ keputusan gereja tentang Alkitab memiliki kuasa dan nilai yang sama dengan Alkitab itu sendiri karena itu Alkitab mengajarkan apa yang gereja katakan untuk diajarkan.

4. Pandangan Injili/Konservatif

Pandangan Injili atau konservatif  ini adalah pandangan yang kita ikuti. Dalam pandangan ini Alkitab dijunjung tinggi dan Allah dipercayai secara penuh. Adapun ciri dari pandangan ini adalah:

  • Alkitab adalah Firman Allah, Penyataan supranatural tentang diriNya.
  • Ketidakbersalahan Alkitab. Tulisan dalam Alkitab tidak ada yang salah karena merupakan Inspirasi Allah dan karenanya penuh kuasa.
  • Alkitab adalah kebenaran objektif, mutlak tentang Allah dan dapat dibuktikan.
  • Alkitab tidak subjektif dan tidak  relatif, tetapi pasti.
  • Sementara Alkitab harus dipelajari secara seksama, kebenaran dan akurasinya tidak tergantung pada pemikiran dan pengalaman manusia.

Pandangan seseorang terhadap doktrin Alkitab akan sangat berperan penting dalam mengembangkan doktrin yang benar.

Inspirasi (Pengilhaman)

Gambar 1.1 Gulungan Laut Mati

Arti epistemologi Istilah "inspirasi/ilham" berasal dari bahasa Latin inspirare. Tetapi kata ini sebenarnya tidak memberikan arti yang tepat. Kata Yunaninya, yang dipakai dalam 2 Tim. 3:16 dan Ayub 32:8, yaitu theopneustos lebih tepat digunakan. Kata theopneustos adalah kata majemuk (pneo + theos) yang berarti "dihembuskan (oleh) Allah." Dalam kata ini jelas terlihat adanya penekanan pada faktor Allah dalam pekerjaan penulisan tersebut.

Definisi Pekerjaan Allah melalui Roh-Nya yang menggerakkan, menguasai dan memimpin orang-orang yang telah dipilihNya untuk menuliskan perkataan- perkataan yang dikehendakiNya dalam Alkitab (PL dan PB), tanpa salah dalam bahasa aslinya.

Hubungan antara "Penyataan" dan "Inspirasi" Dalam "Penyataan" Allah mengkomunikasikan kebenaran-kebenaran-Nya kepada manusia yang dipilih-Nya - (vertikal). Dalam "Inspirasi" Allah menuntun orang-orang yang dipilih-Nya itu untuk menuliskan Firman Allah dalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia yang lain - (horisontal).

Ada dua ayat kunci untuk Inspirasi:

2 Timotius 3:16 “Segala tulisan tersebut diilhamkan Allah- bermanfaat bagi untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”. Dalam ayat ini juga ditekankan mengenai sumber penulisan Alkitab, dimana Allah sendiri sebagai sumber asli segala tulisan dalam Alkitab.

2 Petrus 1:20-21. Dalam ayat ini ditekankan bahwa manusia sebagai penulis hanya “melaksanakan” (bnd. 27:15) atau dipimpin oleh Roh Kudus untuk menuliskan Firman Allah. Manusia tidak dapat menghasilkan Alkitab atas keinginannya sendiri.

Penulis didorong dan dipimpin oleh Roh Kudus, karena itu Alkitab tersebut diinspirasikan (diilhamkan) oleh Allah dan bukan manusia. Keberadaan Alkitab menunjukkan bahwa Roh Kudus mengajar dan memungkinkan penulis-penilis mengingat apa yang Yesus ajarkan. Ingatan itu membuat keakuratan data-data dalam Alkitab terjamin. (Yoh. 14: 25-26; 1 Kor 2; 13).

Bukti-bukti Inspirasi 

  • Adanya Penyataan-penyataan yang di luar kemampuan berpikir manusia. misalnya tentang dosa, manusia, keselamatan, Allah Tritunggal, dll.
  • Adanya Penyataan-penyataan yang bersifat nubuatan, dan yang sekarang sebagian sudah terjadi, yang tidak mungkin muncul dari pikiran manusia. 
  • Adanya Penyataan-penyataan yang bersifat sejarah yang jauh di luar pengetahuan manusia, misalnya tentang kejadian penciptaan dll. 
  • Adanya Penyataan-penyataan yang mempunyai kuasa yang mengubahkan hidup manusia, dari jaman ke jaman. 
  • Adanya Penyataan-penyataan yang berisi ajaran moral yang sangat tinggi, yang juga diakui oleh agama-agama yang lain. 
  • Adanya kesatuan tema dan isi dari seluruh Alkitab, meskipun ditulis oleh penulis-penulis yang mempunyai latar belakang berbeda dan hidup pada jaman yang sangat berbeda. 
  • Bukti kelanggengan Alkitab, meskipun sudah dilakukan usaha berkali-kali untuk memusnahkannya.

Bukti dari dalam Alkitab 

Doktrin Inspirasi tidak hanya didukung oleh bukti-bukti di luar Alkitab, tetapi juga merupakan pengajaran yang diberikan oleh Alkitab sendiri.

1. Perjanjian lama 

  • Allah sendiri yang memberi perintah untuk menuliskan. Kel 17:14; 34:27; Bil 33:2; Yes 8:1; 30:8; Yer 25:13; Yeh 24:1; Dan 12:4; Hab 2:2
  • Para penulis secara sadar memberikan otoritas terhadap tulisannya sebagai Firman Tuhan. "Demikian Firman Tuhan" Yer 36:27, 32; Yeh 26:1-21; 27:1-36; 31:1-18; 32:1-32; 39:1-29
  • Perjanjian Baru mengakui inspirasi Alkitab Perjanjian Lama - Yesus Kristus: Mat 4:11; Mat 5:17-20; Yoh 10:33-36 - Rasul Paulus: 2Ti 3:14-16 - Rasul Petrus: 2 Pet 1:19-21 - Penulis Kitab: Ibr 1:5; 3:7; 4:3; 5:6; 7:21

2. Perjanjian Baru 

  • Pengakuan dari penulis bahwa mereka menerima Firman dari Tuhan. 1 Kor 2:13; 2 Kor 13:3; 1 Tes 2:13
  • Perjanjian baru mengakui Inspirasi Alkitab Perjanjian Baru - Yesus Mat 10:19-20; Yoh 16:7,13; Kis 4:31.

Bukti-bukti di atas menunjukkan bahwa Alkitab tidak pernah dipalsukan dan tidak akan dipalsukan sebab Allah sendiri yang memelihara-Nya. Sejarah juga membuktikan bahwa Alkitab benar Firman Allah yang tidak bisa salah. Hal ini terlihat dari fakta sejarah tentang gulungan laut mati.

Posting Komentar untuk "Doktrin Alkitab dan Sifat-sifat Alkitab"