Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah Kenaikan Yesus Kristus: "Yesus Naik, Jangan Panik” (Kis. 1:12-26)

Kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati memberikan pengharapan yang Bahagia kepada murid-murid dan kerabat Tuhan Yesus. Murid-murid yang sempat mengalami keakutan dan kegelisahan akibat kematian Yesus, telah beroleh pengharapan kembali, pada saat mereka melihat Yesus bangkit dari antara orang mati. Murid-murid yang sempat terserak diberbagai tempat, akhirnya kembali berkumpul dan memiliki semangat kembali. 

Tetapi, ketika yang diharapkan kembali, malah akan pergi. Hal ini menimbulkan sebuah kepanikan di kalangan murid. Oleh sebab itu, murid-murid berkata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” (Acts 1:6 ITB). perkataan ini diutarakan kepa Yesus karena pada waktu itu Israel sedang mengalami penjajahan dari kekaisaran Roma. Mereka menginginkan Yesus untuk menjadi raja atas seluruh Israel, sehingga Israel mengalami kemerdekaan dari penjajahan Roma. Mereka berharap Yesus akan membebaskan mereka dari tangan kekuasaan Romawi. Tetapi Tuhan Yesus menjawab: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” (Acts 1:7 ITB). Artinya akan terjadi di mana Tuhan akan benar-benar mendirikan Kerajaan-Nya di muka bumi ini. Semuanya sudah ada di dalam rencana Tuhan. 

Selanjutnya Yesus berkata: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Acts 1:8 ITB). Setelah itu Yesus naik ke sorga dan terangkat secara perlahan-lahan dan disambut dalam kemuliaan. Pada saat murid-murid menatap langit, tiba-tiba berdiri dua orang malaikat dan berkata: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Acts 1:11 ITB). Artinya jangan panik, jangan gelisah Tuhan yang naik ke sorga akan datang Kembali dengan cara yang sama. 

Apa yang harus kita lakukan setelah Yesus naik ke Sorga??

1. Menanti-nantikan Tuhan (1:14)

Menanti-nantikan Tuhan artinya kita sedang merindukan dan mengharapkan hari kedatangan Tuhan untuk kali yang kedua. Selama penantian kedatangan Tuhan, tentu kita tidak boleh santai-santai. Namun kebanyakan kita ketika diminta untuk menunggu, pasti rasanya bosan. Dan banyak dari kita memiliki pendapat bahwa: “menunggu adalah pekerjaan yang membosankan dan melelahkan. Tetapi saya mau berkata: “menanti-nantikan kedatangaan Tuhan Yesus adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Karena pada saat kita menunggu, kita tidak menunggu tanpa melakukan apapun. Kita menunggu dan menanti-nantikan Tuhan dengan kita bertekun di dalam doa. Para Rasul memberikan teladan kepada kita untuk bertekun, terus-menerus dan tak putus-putusnya berdoa dengan cara bersehati antara satu dengan yang lain. Di dalam Yesaya 40:31 mengatakan:  “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Menanti-nantikan adalah pekerjaan yang mengasyikkan. Sebab kita membangun persekutuan secara terus-menerus/berkelanjutan/bertekun di dalam Doa dengan bersehati. Di dalam doa ini hati dan pikiran kita hendaknya tertuju pada Yesus dan kerajaan-Nya. Jadikan ini sebagai cita-cita hidupmu, sehingga engkau terus memikirkan-Nya dan terus hidup di dalam-Nya sampai pada saat yang saudara cita-citakan itu datang menghampiri saudara, yaitu Yesus.

2. Menjadi Saksi Tuhan (1:22)

Tugas utama setelah kenaikan Tuhan Yesus adalah menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kebangkitan Kristus merupakan suatu konfirmasi tentang kebenaran ajaran-ajaran-Nya, di mana pernyataan-pernyataannya tentang kematian dan kebangkitannya digenapi tepat. Hal ini menguatkan kita untuk percaya bahwa ajaran-ajaran Yesus adalah benar. Hal ini juga menunjukkan bahwa berita tentang kedatangan-Nya kedua kali pasti digenapi. 

Kebangkitan Kristus adalah bukti kebenaran Kristus dari setiap perkataan yang Tuhan Yesus. Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan tentang pribadi dan pekerjaan Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan suatu pernyataan yang ada hubungannya dengan kebangkitan orang-orang percaya. Kebangkitan Kristus membuktikan  kebenaran Alkitab, di mana berita Firman dalam Alkitab tidak pernah salah dan berwibawa.

Jadilah saksi Tuhan Yesus, berilah pertanggungjwaban atas iman saudara. Alkitab berkata: “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.” (1 Pet. 3:15-16).

3. Melibatkan Tuhan (1:24-25)

Dalam menjalankan misi Tuhan untuk menjadi saksi Tuhan tentang kebangkitan-Nya pasti akan menghadapi banyak tantangan dan persoalan. Oleh sebab itu kita perlu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dalam hidup kita. Tanpa campur tangan Tuhan kita tak sanggup menjadi saksi Tuhan, tanpa melibatkan Tuhan kita akan salah Langkah. Hal ini menunjukkan bahwa sangat penting untuk kita melibatkan Tuhan dalam hidup kita. 

Kesimpulan

Menanti-nantikan Tuhan (1:14) Kita hidup bertekun, terus-menerus dan tak putus-putusnya berdoa dengan cara bersehati antara satu dengan yang lain. Menjadi Saksi Tuhan (1:22) Tugas utama setelah kenaikan Tuhan Yesus adalah menjadi saksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Melibatkan Tuhan (1:24-25) Kita perlu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dalam hidup kita. Tanpa campur tangan Tuhan kita tak sanggup menjadi saksi Tuhan, tanpa melibatkan Tuhan kita akan salah Langkah.

Posting Komentar untuk " Khotbah Kenaikan Yesus Kristus: "Yesus Naik, Jangan Panik” (Kis. 1:12-26)"