Bidat-Bidat Ajaran Sesat Tentang Kristologi
Paham ini mengajarkan bahwa Kristus hanya menampakkan diri sebagai seorang manusia (dokeo, kelihatan atau menampakkan diri). Bidat ini tidak hanya merongrong kenyataan inkarnasi tetapi validitas penebusan dosa dan kebangkitan secara tubuh (abad 1).
Bidat ini menolak Keallahan Kristus, dengan alasan Yesus adalah anak kandung Yusuf dan Maria tetapi dipilih menjadi Anak Allah pada baptisan-Nya ketika ia dipersatukan dengan Kristus yang kekal (abad 2)
Bidat ini menolak kekekalan Yesus selaku logos (Firman). Arius berdalih bahwa Yesus dilahirkan, Ia tentu saja mempunyai permulaan. Penganut Arius percaya bahwa sifat ilahi Kristus mirip dengan Allah (homoiousian) tetapi tidaklah sama (homoousian). Secara sederhana Arius mengajarkan bahwa Yesus adalah ciptaan sehingga ia tidak kekal. Yesus bukanlah manusia biasa, bukan juga Allah. Ia adalah mahkluk ciptaan antara Allah dan manusia. Konsili Nicea menyalahkan ajaran ini pada tahun 325, dengan menekankan bahwa Yesus mempunyai sifat yang sama seperti Allah.
Ajaran ini menyangkal praeksistensi Kristus. Menurut mereka, Kristus adalah manusia biasa walaupun Ia dipenuhi oleh Roh Kudus dan memiliki pengetahuan tentang Allah. Ketika naik ke surga, Ia menerima kuasa atas segala sesuatu, tetapi Ia tetap manusia.
Apolinarius (390) mengajarkan bahwa Kristus memiliki tubuh manusia dan jiwa manusia, namun Ia memiliki logos ilahi dan bukan roh manusia (hal ini menganut suatu pandangan manusia yang trikotomis). Logos ini menguasai tubuh dan jiwa manusiawi-Nya yang pasif. Hal ini merupakan suatu kekeliruan yang mempengaruhi kemanusiaan Yesus.
Membagi Kristus menjadi dua pribadi (meskipun dipersolakan apakah Nestorius sendiri mengajarkan pandangan tersebut). Dia menjelaskan bahwa Yesus Kristus adalah prosopon (bentuk atau penampilan) dari dua sifat yang bersatu. Kemanusiaan memiliki bentuk Keallahan yang dilimpahkan ke atas kemanusian-Nya, dan keilahian mengambil sendiri rupa atau bentuk seorang hamba. Hasilnya adalah penampilan Yesus dari Nazaret. Jadi, menurut pandangan ini dua sifat tadi dipisahkan, yang menghasilkan dua pribadi. Pengajaran ini dipersalahkan di Konsili Efesus pada tahun 431.
Eutikes (sekitar 378 – 454 M) memberikan reaksi melawan nestorianisme dan mengajarkan hanya ada satu sifat dalam Kristus. Kekeliruan ini juga disebut monofisitisme. Sifat keilahian tidak sepenuhnya ilahi, dan juga sifat kemanuasiaan tidak manusiawi sejati. Kristus adalah satu pribadi campuran yang bukan Allah dan bukan juga manusia. Sifat Allah bercampur dalam sifat manusia, melahirkan pribadi Kristus yang baru. Hal ini dipersalahkan oleh Konsili Chalcedon 451
Mengajarkan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak meskipun secara lisan mengakui bahwa Ia memiliki dua sifat. Hal ini dipersalahkan juga di Konsili Konstantinopel 680.
Posting Komentar untuk "Bidat-Bidat Ajaran Sesat Tentang Kristologi"