Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Allah Penyebab Dosa? (Pertemuan 1)

Alkitab mencatat bahwa dosa mulai ada sejak dalam Kejadian pasal 3 dan terus-menerus sampai dengan Wahyu pasal 20. Semua pasal tersebut membicarakan berulang-kali kenyataan dosa manusia dan intervensi dalam menyediakan keselamatan. Hanya 4 pasal yang mengabaikan pokok dosa yaitu Kejadian 1 dan 2 atau yang disebut adalah dunia Pra dosa dan Wahyu 21 dan 22 atau dunia setelah dosa. 

Alkitab tidak menjelaskan secara terperinci dan tegas asal-usul dosa namun Alkitab menjelaskan dengan tegas bahwa setan adalah agen supranatural membawa dosa ke dalam ciptaan Allah termasuk juga manusia (Yes. 14 dan Yehezkiel 28) Suatu hal yang dinyatakan secara tegas oleh Alkitab ialah bahwa manusia diciptakan tanpa dosa dan dengan tujuan dan misi khusus dari Allah sang pencipta (Kej. 1:26-31).

Kejadian 3 adalah pasal utama membicarakan dosa masuk ke dalam sejarah manusia. Kehadiran dosa mempengaruhi secara luar biasa akan kepribadian manusia dan hubungannya dengan Allah. Dosa secara radikal mengubah sejarah, misi dan tujuan manusia. Realita dosa membawa pengaruh kejahatan mendekati manusia sehingga secara sadar dan sukarela ia memihak dosa dan melanggar perintah Allah. Dosa akhirnya menerobos, mengembang dan menguasai manusia. Manusia pun mengalami apa yang dikatakan I willfull Sinner dan Enslaved Sinner yang berarti manusia berdosa karena kemauannya/keinginannya sendiri dan menjadi budak dosa. 

Dosa ini merajalela di seluruh bumi sehingga mengakibatkan manusia tidak mengerti kebenaran bahkan manusia berbuat menurut apa yang dipandang benar. Manusia melakukan segala sesuatu menurut kebenarannya sendiri dan ini adalah kebenaran yang relative, bukan mutlak karena kebenaran yang dicari atau dilakukan hanyalah kebenaran manusia yang telah jatuh di dalam dosa. Sedangkan kebenaran mutlak terletak di dalam diri Allah karena Allah adalah Sang Benar. 

Dosa membutakan dan mengakibatkan manusia tidak mengenal Allah. Manusia terpisah dari Allah dan akhirnya mengakibatkan manusia mengalami kematian, baik secara jasmani maupun rohani. Memang pada waktu manusia jatuh dalam dosa tidak langsung mati secara jasmani, namun saat itu juga manusia telah mengalami kematian rohani.

Dalam dan fatalnya dosa membuat manusia tidak tahu kebenaran. Cengkeraman dosa begitu mematikan sehingga manusia mengalami kelumpuhan pribadi secara total. Seriusnya dosa sangat bertentangan dengan pribadi dan karakter Allah. Dosa merupakan segala sesuatu yang tidak harmoni dengan dengan pribadi dan karakter Allah. Seperti yang dinyatakan Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4:4 – “..4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah”. “..dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka”. (Eph. 4:18). “Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman”. (Rom. 1:18). “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa (Rom. 3:20). 
Dosa bukan sekedar kesalahan, kelemahan, ketidaksempurnaan, atau absennya kebaikan, melainkan segala sesuatu yang tidak sesuai dengan pribadi Allah. 
Dosa terjadi bukan karena Allah menciptakan dosa, tetapi karena manusia mengikuti Setan/ atau malaikat yang telah jatuh karena memberontak Tuhan. Firman Tuhan katakana bahwa setan membutakan pikiran orang yang belum percaya sehingga mereka tidak melihat terang mulia Injil (2 Kor. 4:4). Setan mengambil hampir setiap benih Firman Tuhan yang ditaburkan kepada orang yang belum percaya (Luk. 8:12). Setan berupaya supaya orang percaya menyangkal Tuhan (Why. 2:13; Kis. 5:3). 

Kebenaran Alkitab ini menunjukkan bahwa cengkeraman dosa begitu kuat. Kejadian 6:5 – “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, ..” (Gen. 6:5). “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? (Jer. 17:9). 

Alkitab mengatakan bahwa layaknya kita menerima murka Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom. 3:23-24). Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rom. 6:23). Supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. (Rom. 5:21).

Obat dan penyelesaian dosa adalah melalui Yesus. Inilah anugerah yang seharusnya tidak layak kita terima, namun Allah berkenan memberikannya kepada kita si pendosa ini. Keselamatan hanya oleh anugerah melalui iman, bukan karena usahamu, jangan ada yang memegahkan diri. Jadi apabila kita dapat percaya Yesus itu anugerah, sebab tidak semua orang dapat percaya Yesus. 

Posting Komentar untuk "Benarkah Allah Penyebab Dosa? (Pertemuan 1)"