Khotbah Natal: Hiduplah Sebagai Sahabat bagi Semua Orang” (Yoh. 15:14-15)
“14 Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. 15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”
Saudara yang terkasih dalam Tuhan. Natal adalah bagian yang dinanti-nantikan, di mana Sang Juruselamat lahir ke dunia guna menebus dosa dan menjadikan kita anak-anak Allah. Kristus lahir bukan hanya untuk orang kaya saja, Kristus juga lahir bukan hanya untuk orang terhormat dan memiliki kedudukan yang tinggi, tetapi Kristus lahir bagi orang miskin dan yang tertindas. Kristus yang adalah pemilik Sorga rela mengosongkan dirinya dan mengesampingkan keAllahannya untuk datang menjadi manusia hina dan berdosa, dan bahkan rela mati di atas kayu salib, di mana salib adalah kematiaan yang paling hina. Dosa kita telah ditanggungnya, pemberontakan kita telah dipikulnya, bahkan kehinaan kita telah digantikannya. Dia Allah yang Maha Mulia, Maha Suci datang kepada manusia berdosa dan najis adanya. Ini adalah berita kabar baik, di mana setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Dia menerima bapak ibu saudara dan saya apa adanya, tetapi ketika engkau percaya kepadanya Dia tidak membiarkan engkau seadanya. Dia akan membentuk hidupmu, memproses hidupmu, hingga hidupmu menjadi kudus, tak bercacat cela dihadapan-Nya. Dia menginginkan dirimu, bukan yang lain, dia mau hatimu tertuju kepada-Nya, sehingga apa yang engkau lakukan sungguh menyukakan hati-Nya.
Dan pada hari ini Firman Tuhan datang kepada kita, “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” Pada saat engkau menjadi hamba, engkau telah diperbudak oleh rupa-rupa dosa, pesta pora, seks, pornografi, dan segala keinginan duniawi yang bertujuan hanya untuk memuaskan hasrat diri. Engkau sedang dikuasai oleh pikiran dosamu, engkau sedang dikuasai oleh kehendak dagingmu. Tetapi ketika Kristus datang kepadamu dan berkata: “Percayalah kepadaku, maka kamu akan hidup, berjalanlah bersamaku sebab engkau adalah sahabat-Ku. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Oleh sebab itu hiduplah bagi-Ku dan bukan untuk kepuasanmu.”
Engkau bukan hamba dosa, engkau bukan lagi budak dosa, engkau tidak lagi terikat dengan dosa, tetapi sekarang engkau terikat dengan Kristus. Engkau bukan hamba dosa, engkau bukan hamba dosa, engkau sudah terlepas dari segala kutuk dosa, bahkan, engkau adalah sahabat-Nya, di mana Kristus telah memberitahukan segala sesuatu kepada kita.
Pada saat engkau menjadi sahabat Allah, engkau sungguh-sungguh akan mampu menjadi sahabat bagi semua orang. Kristus memberikan teladan, dimana Dia bergaul dengan semua orang. Kristus bersahabat dengan pelacur, tetapi Dia tidak bisa hidup seperti pelacur. Kristus bersahabat dengan pemungut cukai, tetapi Dia tidak pernah menjadi seorang pemungut cukai. Justru ketika Kristus bersahabat dengan seorang pelacur, pelacur tersebut bertobat dan seluruh hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan. Ketika Kristus bersahabat dengan Zakheus si Pemungut cukai, justru Zakheus diubahkan, bahkan Zakheus mengembalikan 4 kali lipat dari hasil perasannya kepada rakyat. Seharusnya ketika Kristus menjadi sahabat kita, kita memang membaur kepada semua, namun kita tidak melebur. Kita justru menjadi agen perubahan. Kita menjadi agen transformasi bagi lingkungan kita, bagi kerukunankita, bagi gereja kita, dan bagi bangsa kita.
Yang menjadi pertanyaannya adalah Apa Tanda orang yang menjadi sahabat Yesus:
1. Melakukan Perintah Tuhan (ay. 14)
Perintah untuk saling mengasihi. Tidak membeda-bedakan orang. Mengasihi tanpa syarat bahkan kepada orang yang membenci kita.
2. Tinggal di dalam kasih Tuhan
Memiliki persekutuan dengan Tuhan. “Semakin saya membaca Alkitab: semakin saya tersentak dan tersungkur dihadapan Tuhan, sebab sebenarnya terlalu banyak orang Kristen yang tidak Kristen dalam dirinya, tetapi merasa sangat Kristen hanya karenan kegiatannya.” Kristenan hari ini hanya mengejar prestasi tanpa menjaga relasi. Gerejaku paling oke, aku paling keren, coba ax yang jadi ketua panitia pasti semuanya bagus, kamu itu apa sihhh… makanya setiap kali ada acara mereka hanya mengejar pujian, mereka hanya mengejar popularitas, mereka berlagak suci di atas mimbar, tetapi mereka tidak memiliki relasi atau hubungan yang intim dengan Tuhan. Hubungannya hanya sebatas ibadah minggu, setalah itu lupa dan hilang tiada berjejak. Mereka mengaku beribadah tetapi kelakuan dan perkataannya tidak lebih dari seorang pembinasa. Tidak mungkin seorang sahabat itu, tidak saling berkomunikasi, tidak ada seorang sahabat yang melupakan sahabatnya sendiri. Tetapi mereka akan terus membangun relasi melalui, kebenaran Firman Tuhan yang sudah dinyatakan.
3. Rela berkorban
Korban perasaan, dihina, diejek tetap tersenyum. Korban waktu. Dan yang paling penting mengorbankan perasaan kita hidup sepenuhnya bagi Tuhan. tinggalkan dosa yang merintangi, bongkar kebiasaan lama. Jangan pakai alasan: aahhh kan aku manusia yang tidak lupus dari dosa. Ini dalili lama bapak ibu, ini hanya sebuah dalil hidup kita gak mau diubah. Alkitab jelas mengatakan: tanpa kekudusan tidak seorang pun melihat Allah. kuduslah kamu sebab aku kudus. hiduplah tak bercacat dan bercela dihadapan-Ku. Hendaklah engkau sempurna sama seperti Bapamu yang disorga adalah sempurna. Ahhh sulit… heee. Tuhan kita bukan Allah yang bodoh yang memberikan perintah di mana kita tidak bisa melakukan. Justru karena kita bisa lakukan, oleh sebab itu Dia kasih itu perintah.
Kesimpulan
Jangan jadi seorang pecundang, belum coba sudah nyerah duluan. Berjuanglah untuk hidup berkenan dihadapan Tuhan. Jadilah sahabat Kristus, lakukanlah perintahnya untuk engkau saling mengasihi, tinggallah dalam kasih-Nya dan hiduplah dengan prisip relakan segala kesenanganmu untuk kesenangan hati Tuhan. jadilah sahabat Allah maka engkau akan mampu menjadi sahabat bagi semua orang.
Posting Komentar untuk "Khotbah Natal: Hiduplah Sebagai Sahabat bagi Semua Orang” (Yoh. 15:14-15)"