Renungan Kristen: Beriman dan Berhikmat
Refleksi Kebenaran Injil Matius 2:13-15
Matius dalam injilnya menuliskan sejarah keberadaan Tuhan Yesus dan ajarannya untuk menegaskan bahwa Dia adalah Mesias yang telah dinantikan Israel selama ratusan tahun. Dalam setiap tulisannya, penulis kitab mengulas keutamaan Yesus yang bertujuan untuk menegaskan bahwa keberadaan Yesus merupakan penggenapan dari tulisan-tulisan Perjanjian Lama sehingga sang Mesias itu layak untuk dipercayai.
Salah satu bagian dari Injil Matius mengulas bagian yang menarik yaitu ketika Allah memerintahkan Yusuf menyingkir ke Mesir guna menghindari peristiwa pembantaian di Yerusalem. Dalam injil Matius 1:13-15, penulis dengan lugas menuliskan perintah Allah kepada Yusuf dengan berkata “Bangunlah, Ambilah anak itu serta ibunya, larilah ke Mesir dan tinggalah di sana sampai Aku berfirman kepadamu. Bagian tersebut merupakan peristiwa pemeliharaan Allah guna menggenapi rencana dan karyanya yang agung dalam sejarah penyelelamatan manusia.
Peristiwa tersebut mengingatkan pada peristiwa penyelamaatan Musa oleh Allah ketika Firaun memerintahkan seluruh anak laki-laki orang Ibrani dilemparkan ke dalam sungai Nil (Keluaran 1:22 – 2:10). Allah telah menyelamatkan Musa karena Dia hendak memakai Musa sebagai pemimpin Israel keluar dari Mesir menuju tanah perjanjian milik pusaka Abraham. Perlu diketahui bahwa Musa merupakan tokoh berpengaruh di Israel sepanjang abad.
Apakah yang akan terjadi andaikan ayah dan ibu Musa tidak menyembunykan dia selama tiga bulan lamanya dan menaruhya di sungai Nil? Mungkin saja sejarah Israel akan berhenti pada perbudakan mereka. Apakah yang akan terjadi andaikan Yusuf tidak mengambil Maria dan Yesus untuk menyingkir ke Mesir? Mungkin saja, tidak ada tulisan-tulisan Perjanjian Baru yang menjelaskan keberadaan Yesus dan ajaranNya.
Seringkali oknum orang percaya menjadikan iman sebagai dasar untuk menuntut Allah melakukan perbuatan-perbuatan spektakuler. Namun, mereka lupa bahwa mujizat pemeliharaan (providensia) senantiasa berserta orang-orang percaya melalui peristiwa alamiah dalam kehidupan manusia. Pemeliharaan Allah terus berlangsung dalam kehidupan orang percaya sepanjang waktu, tetapi sering dilupakan.
Keputusan ayah dan ibu Musa menyembunyikannya dan menaruh di sungai Nil bukanlah keputusan yang kurang beriman. Keputusan Yusuf menyingkir ke Mesir bukan berarti dia kekurangan iman kepada Allah. Justru, keputusannya menyingkir merupakan ketundukan kepada Allah. Dari keputusan merekalah, sejarah besar bangsa dan penyelamatan telah dimulai.
Iman Kristen bukanlah iman yang buta. Iman juga melibatkan hikmat untuk mengabil keputusan bijaksana. Iman Kristen bukanlah iman yang buta, tanpa ada pertimbangan maupun tak berpengertian. Mengatasnamakan iman untuk menuntut hal supranatural justru akan membentuk oknum Kristen yang arogan karena sesungguhnya mujizat supranatural merupakan hak istimewa Allah. Oleh karena itu, iman Kristen senantiasa selaras dengan pola kehidupan Kristen yang penuh hikmat, kesetiaan, ketaatan dan penuh kasih. Soli Deo Glory
Posting Komentar untuk "Renungan Kristen: Beriman dan Berhikmat"