Memahami Allah Tritunggal
“Memahami Allah Tritunggal merupakan “A cross for human ways of thought.” Vladimir Lossky, teolog Ortodox “Allah Tritunggal merupakan sebuah misteri, bukan hanya dalam pengertian Alkitab bahwa hal ini merupakan sebuah kebenaran yang dahulu tersembunyi dan sekarang telah diwahyukan; tetapi dalam arti bahwa manusia tidak dapat memahami sepenuhnya...” Louis Berkhof, teolog Reformed
Signifikansi doktrin Allah Tritunggal
1. Ajaran Alkitab dan keunikan iman Kristen
- Doktrin ini seringkali diabaikan dan disalahpahami orang Kristen sendiri. Banyak orang Kristen menjadi practical unitarian!
2. Target kritik dari non Kristen dan bidat
- Doktrin ini seringkali disalahpahami dan dianggap sebagai kelemahan walaupun sebenarnya merupakan kekuatan dan keindahan
3. Praktikalitas doktrin Allah Tritunggal
- Doktrin ini seringkali dianggap kering dan tidak relevan bagi kehidupan walaupun sebenarnya kaya aplikasi praktis
“Trinitas Allah adalah inti iman Kristen, akar seluruh dogmanya, isi dasar kovenan baru.” (Herman Bavinck, Dogmatika Reformed) “The mystery of the Most Holy Trinity is the central mystery of the Christian faith and of Christian life.” (Cathecism of the Catholic Church)
Prinsip-prinsip mengenal Allah
- Allah bukan obyek pasif yang dapat kita analisa seperti halnya benda dan binatang. Allah adalah Subyek dan kita obyek penerima wahyu. “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.” (Mat 11:27 ITB).
- Ada perbedaan besar antara mengenal Allah (knowing God) dan mengenal tentang Allah (knowing about God), pengetahuan yang personal dan proposional tentang Allah. Misal: Apakah Anda mengenal Joko Widodo?.
- Manusia adalah obyek dan Allah adalah subyek. Allah terlebih dahulu mengenal kita dan bukan kita yang mengenal Allah. “Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah,...” (Gal 4:9 ITB).
- Mengenal Allah amat berbeda dengan mengenal bebatuan, binatang atau sesama manusia karena dalam usaha mengenal Allah, inisiatif total dimiliki Allah. Dengan demikian teologi berbeda dengan geologi, zoologi dan persahabatan sesama manusia dalam dasar metodenya.
- Bahasa manusia menggambarkan Allah tidak sempurna. Thomas Oden berkata “There is a crucial principle at work in the process of communication between these spheres. The higher form always remains in some ways mysterious to the lower form.”
Allah yang mewahyukan diri dalam sejarah
- Allah Tritunggal merupakan wahyu khusus Allah tentang diri-Nya. Allah secara khusus menyatakan diri melalui Yesus (Yoh. 1:18) dan Alkitab (2 Tim. 3:16).
- Allah Tritunggal berbicara mengenai kehidupan dalam diri Allah dan bukan karya Allah di luar diri-Nya.
- Doktrin Allah Tritunggal merupakan hasil refleksi dari wahyu khusus dan bukan umum.
- Doktrin Allah Tritunggal didasarkan atas pengalaman gereja mula-mula yaitu dalam hubungannya dengan inkarnasi Allah Anak dan kedatangan Roh Kudus.
- Gereja sudah mengalami kehadiran Allah Tritunggal sebelum menuliskannya dalam Perjanjian Baru dan merumuskannya dalam konsili di kemudian hari.
- Gereja harus menerima Allah sebagaimana adanya Dia dan bukan sebagaimana keinginan kita.
“Murid-murid pada saat itu adalah “experiential Trinitarians.” Mereka telah berjalan bersama dengan sang Anak, mendengar Bapa berbicara dalam kemuliaan, dan didiami oleh Roh Kudus.” James R. White, The Forgotten Trinity
Allah Tritunggal dalam Alkitab
“Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” Yoh. 1:18 “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.” 1 Kor.2:11
Keesaan Allah dalam Perjanjian Lama
1. Keesaan Allah dalam PL menekankan makna satu dan satu-satunya.
- Ul. 6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita literally, (“our Gods,” ʾElōhēnū), TUHAN itu esa (ָחד א echad)!
- Yes. 44:6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.
2. Makna keesaan Allah dalam PL berdasarkan penggunaan kata (ָחד א echad) juga dapat berarti kesatuan yang mengandung pluralitas (compound unity), bukan satu secara matematis.
- Kej.2:24 “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
- Kel. 24:3 “Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman TUHAN dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan."
Keesaan Allah dalam Perjanjian Baru
- “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.” Yak. 2:19
- “Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa- bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah,..” Rom 3:29-30
- “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,” 1 Tim. 2:5
- “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Yoh. 17:3
Pluralitas pribadi dalam Allah yang esa (Perjanjian Lama)
- Kata “Allah” terkadang diterjemahkan dari bentuk tunggal Eloah (Ul.32:15; Mzm 18:32; 114:7 dan kitab Ayub).
- Kata “Allah” lebih sering menggunakan kata Ibrani Elohim, sebuah bentuk plural diri Allah di Perjanjian Lama. John S. Feinberg berkata, “Kecuali jika maksudnya adalah untuk menekankan pluralitas, mengapa tidak menggunakan Eloah saja?”
- “Remember your Creator in the days of your youth” (Eccles. 12:1) is literally “Remember your Creators” (Eth-Bōrʾekā).
- Yesaya 6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!” Terjemahan yang benar seharusnya adalah “And I heard the voice of the Lord saying, “Whom shall I send, and who will go for us?” Then I said, “Here am I! Send me.” Isaiah 6:8 (ESV; KJV, NAS)
- Nubuatan Mesianik: “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.” Yesaya 9:6 “Bagaimana mungkin Allah mengaruniakan Allah jika tidak terdapat pluralitas Pribadi di dalam esensi Allah? GI Williamson.
Pluralitas pribadi dalam Allah yang esa (Perjanjian Baru)
Ayat-ayat yang menunjukkan dua pribadi Allah (binitarian)
- Surat Paulus “dalam nama Allah Bapa dan Yesus Kristus Tuhan kita” (Rm.1:1,7; 1Kor.1:1-3; Gal.1:1-5; Ef.1:1-2; Flp.1:1-2). Binitarianisme merupakan hasil refleksi atas ketuhanan Yesus (Yoh.1:18; 20:28). Gereja meyakini Yesus adalah Tuhan dan menempatkannya setara dengan Bapa.
- “Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus.” Roma 1:7; Bdk. “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.” 1 Kor.1:3
Ayat-ayat yang menunjukkan adanya tiga pribadi Allah (trinitarian)
Baca juga: Bukti Yesus adalah Tuhan dan Allah
- Gereja mula-mula memercayai Allah Tritunggal bukan sebagai akibat membaca Perjanjian Baru melainkan sebagai refleksi atas karya Allah dalam sejarah yaitu inkarnasi Sang Anak dan pencurahan Roh Kudus.
- Pola-pola trinitarian: Mat.3:16-17; 28:19;1 Kor.12:4-6; 2 Kor.13:13; 1 Petrus 1:2; Rm. 8:1-3a.
- Baptisan Yesus: “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Matius.3:16-17
- Baptisan Kristen: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama (onoma-tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” Mat. 28:19
- Surat Paulus: “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” 2 Kor.13:13
- Surat Petrus: “Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.” 1 Petrus 1:2
- Injil Yohanes: “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Yoh. 15:26
“Benih yang bertumbuh menjadi bunga trinitarian yang mekar di dalam Perjanjian Baru telah ditanamkan sebelumnya di dalam Perjanjian Lama.” Herman Bavinck, Dogmatika Reformed
ATRIBUT KEILAHIAN |
BAPA |
ANAK |
ROH KUDUS |
Kekekalan |
Mzm 90:2 |
Yoh 1:2; Why.1:8, 17 |
Ibr 9:14 |
Kuasa |
1 Ptr. 1:5 |
2 Kor. 12:9 |
Rm. 15:19 |
Kemahatauan |
Yer. 17:10 |
Why 2:23 |
1 Kor 2:11 |
Kemahahadiran |
Yer 23:24 |
Mat. 18:20 |
Mzm 139:7 |
Kekudusan |
Why
15:4 |
Kis 3:14 |
Kis 1:8 |
Kebenaran |
Yoh 7:28 |
Why 3:7 |
1 Yoh 5:6 |
Kebajikan |
Rm. 2:4 |
Ef 5:25 |
Neh 9:20 |
- Pengakuan Iman Nicea (325 M) – Konstantinopel (381M): Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa,Pencipta langit dan bumi,segala kelihatan dan yang tak kelihatan... Dan kepada satu Tuhan,Yesus Kristus, Anak Allah Yang Tunggal, lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman. Allah dari Allah, Terang dari Terang. Allah Yang Sejati dari Allah Yang Sejati, diperanakkan, bukan dibuat; sehakekat (homoousios) dengan Sang Bapa,yang dengan perantaraan-Nya segala sesuatu dibuat;...Aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan dan pemberi kehidupan, yang keluar dari Sang Bapa (dan Sang Anak), yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan...”
- Westminster Confession of Faith: “Di dalam Allah yang esa, terdapat tiga pribadi, yang adalah satu dalam subtansi, kuasa dan kekekalan: Allah Bapa, Allah Anak, dan Roh Kudus. Bapa bukan berasal dari apapun, juga bukan diperanakkan oleh siapapun; juga bukan keluar dari apapun; Anak diperanakkan dari Bapa sejak kekekalan; Roh Kudus keluar dari Bapa dan Anak sejak kekekalan.” (Westminster Confession of Faith, II/iii)
- “Allah secara kekal berada dalam tiga pribadi, Bapa, Putera, Roh Kudus, dan setiap pribadi adalah sepenuhnya Allah, dan hanya ada satu Allah.” Wayne Grudem, Systematic Theology.
- “Within the one Being that is God, there exists eternally three coequal and coeternal persons, namely, the Father, the Son, and the Holy Spirit.” James R. White, The Forgotten Trinity
- “Kami sungguh-sungguh percaya dan mengaku tanpa syarat bahwa hanya ada satu Allah yang benar, yang kekal, tak terbatas dan tak berubah, tidak dapat dipahami sepenuhnya, maha kuasa, dan tak terlukiskan, Sang Bapa and Sang Anak dan Roh Kudus; tiga pribadi, tetapi satu esensi, substansi atau natur...” Catechism of the Catholic Church
- “There is in God something analogous to ‘society’. He is not a single person, loving himself alone, not a self-contained monad or ‘The One’. Bishop Kallistos Ware, The Orthodox Way.
- He is triunity: three equal persons, each one indwelling in the other two by virtue of an unceasing movement of mutual love.” Bishop Kallistos Ware, The Orthodox Way.
- Istilah “Trinitas” atau “Tritunggal” tidak ada dalam Alkitab walaupun isi ajaran-nya ada (Bdk. Istilah “Tauhid” juga tidak ada dalam Al-Qur’an walau ajarannya ada).
- Tertulianus (155-240 AD) mungkin adalah orang pertama yang memakai istilah ini.
- Trinitas berasal dari kata latin tres: tiga; unus: satu. Jadi kata Trinitas mengandung makna keadaan “ketigaan” dalam satu kesatuan.
- Tiga pribadi dalam satu hakekat. Three “who” in one “what”
“The one God has always existed in a communion of love amongst three co-equal Persons.” Douglas F. Kelly, Systematic Theology.
- Hanya ada satu hakekat Allah
- Allah memiliki tiga Pribadi
- Setiap pribadi adalah Allah
- Esensi atau hakekat adalah rangkaian karakteristik atau properti yang harus ada pada suatu kategori.
- Esensi dari segitiga: a. memiliki 3 sisi, b. memiliki tiga sudut, c. total dari tiga sudutnya harus 180 derajat. Jika salah satu dari karakteristik ini tidak ada maka tidak bisa disebut segitiga.
- Esensi atau hakekat Allah dalam Alkitab: Roh, berpribadi, kekal, maha kuasa, maha tahu, sempurna, kasih, kudus, maha baik, dst.
- Ketika kita berkata bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah maka kita menyatakan bahwa ketiganya memiliki karakteristik/properti yang sama yaitu Roh, berpribadi kekal, maha kuasa, maha tahu, sempurna, kudus, maha baik, dst.
- Setelah inkarnasi, Anak menambahkan natur kemanusiaan pada natur Allah namun tidak kehilangan hakekat keilahianNya.
- Hypostasis (Yunani) diterjemahkan menjadi persona (latin) oleh Tertulianus.
- Kata “persona” secara literal berarti “sebuah topeng” seperti yg digunakan dalam teater. Makna yang dibawa adalah “peran yang dimainkan.”
- Dalam rumusan teologi Tritunggal, kata pribadi menekankan pusat kesadaran, memiliki perspektif orang pertama dan kemampuan berelasi dengan pihak lain.
- Allah Tritunggal dalam diri-Nya sendiri disebut “Immanent Trinity.”
- Allah Tritunggal yang mewahyukan diri dalam proses sejarah manusia disebut “Economic Trinity” atau Tritunggal ekonomi.
- Karl Rahner menyatakan, “The economic Trinity is the immanent Trinity, and vice versa.”
- Allah yang menyatakan diri-Nya dalam tiga pribadi dalam sejarah juga merupakan tiga pribadi di dalam diri-Nya sendiri.
- “The same God who appears as a Trinity is a Trinity” A. McGrath.
- Allah Tritunggal dalam makna ontologis mengacu pada kesamaan hakekat masing-masing pribadi Allah.
- Tritunggal ekonomi mengacu pada perbedaan peran masing-masing pribadi dalam Allah dalam relasinya dengan dunia khususnya penciptaan dan penebusan.
- Bapa, Putera dan Roh Kudus memiliki kesetaraan dan kesatuan hakekat, namun juga subordinasi (ketidaksederajatan) dalam peran.
- Masing-masing pribadi dalam Allah Tritunggal memiliki “Ontological equality but economic subordination.”
- Yoh. 14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.“
- Yoh. 14:30 Aku dan Bapa adalah satu.“ 31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus... 33 Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."
- “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” 2 Kor. 13:14
- “Yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.” 1 Petrus 1:2
- Yoh 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, (Bdk. Yoh.6:37-38).
- Yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
- Yoh. 14:28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Bdk. 1:1; 10:30; 20:28.
- 1Kor 15:28 Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
- Suami, isteri dan anak memiliki kesamaan hakekat sebagai manusia (Ontological equality).
- Suami adalah kepala isteri (Ef.5:23); isteri tunduk kepada suami (1 Pet.3:1); anak tunduk kepada orang tua (1 Pet.5:5).
- Suami, isteri dan anak memiliki peran yang berbeda dalam keluarga (Economical subordination).
- Setara dalam hakekat, namun ada hierarki dalam peran.
- Analogi ini hanya menjelaskan adanya kesetaraan hakekat sekaligus subordinasi peran dalam anggota keluarga yang mewakili pribadi-pribadi dalam Allah Tritunggal.Harus dipahami bahwa semua analogi atau ilustrasi bersifat terbatas!
- “Maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah (ESV: the exact imprint of his nature),dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,” Ibrani 1:2-3.
- Relasi Allah Bapa dan Anak seperti matahari dan sinarnya (Ibr.1:3). Anak adalah cahaya kemuliaan Allah.
- Anak adalah gambar wujud Allah (Ibr.1:3), gambar Allah (2 Kor.4:4) dan gambar Allah yang tidak kelihatan (Kol.1:15).
- Relasi Bapa dan Anak seperti pembicara dan firman-Nya (Yoh.1:1). Sebagaimana perkataan mencerminkan hati (Mat.12:34) maka Yesus mencerminkan kesamaan dengan Bapa.
- Ketiga analogi diatas cenderung bersifat impersonal, namun Alkitab juga melukiskan relasi pribadi pertama dan kedua dalam Allah Tritunggal secara personal yaitu Bapa dan Anak- Nya yang Tunggal (Yoh.3:16).
- “Memperanakkan berarti menjadi ayah dari; menciptakan berarti menjadikan. Ketika Anda memperanakkan, Anda memperanakkan sesuatu yang sama jenisnya dengan Anda…Tetapi ketika Anda membuat, Anda menjadikan sesuatu yang berbeda jenis dari Anda.” C.S. Lewis Mere Christianity
- Yoh. 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
- Yoh.15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
- Roh Kudus keluar dari Bapa dan diutus oleh Yesus Kristus (Yoh.15:26).
- Roh Kudus juga disebut sebagai Roh Yesus Kristus (Fil. 1:19; Rm.8:9). Hal ini menunjukkan bahwa Roh Kudus berasal dari Yesus.
- Roh Kudus disebut Roh Yesus (Kis.16:7). Roh Kudus disebut Roh dari Tuhan (Kis.5:9; 8:39).
- Allah Anak diperanakkan (begotten) dari sejak kekekalan dari Bapa. Roh Kudus keluar (proceeds) dari Bapa (gereja Timur) dan Anak (gereja Barat).
- Dari sejak kekekalan, terdapat perbedaan urutan antara Bapa, Anak dan Roh Kudus. Ilustrasi: tiga buku oleh C.S. Lewis.
- “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Yoh.17:21
- Perichoresis berarti “mutual interpenetration” yg mengandung makna “berbagi kehidupan bersama” seperti dalam pernikahan.
- Yesus berdoa, “Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.” Yoh.17:24
- Rasul Yohanes berkata, “Allah adalah kasih” (1 Yoh. 4:8) namun kasih selalu ada dalam relasi dan bukan isolasi. “God is one but not solitary.”
- Jika atribut kasih Allah bersifat kekal maka relasi kasih dalam Tritunggal mampu menjelaskan hal ini (Yoh.17:24) sementara monoteisme unitarian akan mengalamai kesulitan.
- Ketika manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, maka tidak mengherankan bahwa ia memiliki kebutuhan akan relasi dan komunitas karena Allah sendiri pun selalu berada dalam relasi sejak kekekalan. Itulah sebabnya Allah berfirman “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kej. 2:18). Allah mencipta manusia untuk berelasi karena di dalam diri-Nya sendiri terdapat relasi.
- “At the heart of the Christian understanding of God is the declaration that God is triune- Father, Sone, and Spirit. This means that in his eternal essence the one God is a social reality, the social Trinity. Because God is the social Trinity, a plurality in unity, the ideal for humankind does not focus on solitary persons, but on persons-in-community.” Stanley J. Grenz.
- Realitas tertinggi adalah Keberadaan dalam relasi-komunitas.
- Keselamatan adalah relasi karena diselamatkan berarti masuk ke dalam relasi dengan Allah Tritunggal melalui Yesus. Bdk. Nirwana yg impersonal.
- Doktrin Allah Tritunggal menegaskan kekekalan relasi dan kasih di dalam diri Allah dan sebagai implikasinya, mendorong kita sebagai gambar Allah untuk menjalani kehidupan yang relasional bukan mengisolasi diri, saling mengasihi dan menolak egoisme.
- Doktrin Allah Tritunggal menjadi fondasi bagi keberadaan kesatuan dalam keberagaman yang ultimat dan mendorong kita untuk melihat kesatuan kita dengan sesama yang berbeda etnis, status sosial/ekonomi sebagai ciptaan Allah.
- Doktrin Allah Tritunggal menjadi fondasi bagi adanya kesetaraan hakekat dan subordinasi posisi dan peran dalam sebuah komunitas dan mendorong kita untuk hidup sesuai model tersebut dalam keluarga, gereja, masyarakat dan bangsa.
- Doktrin Allah Tritunggal menjadi fondasi bagi gereja untuk memandang perbedaan peran dan karunia rohani dari jemaatnya sebagai sesuatu yang saling melengkapi di dalam kesatuan tubuh Kristus.
Shalom bapak, ibu saudara/i di manapun berada. Apakah Sudah ada yang pernah mendengar tentang Shema Yisrael? Ini adalah kalimat pengakuan iman orang Yahudi yang biasa diucapkan pada setiap ibadah mereka baik itu di rumah ibadat atau sinagoga maupun di rumah. Yesus juga menggunakan Shema untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat mengenai hukum yang utama. Kita dapat baca di Ulangan 6 ayat 4 dan pernah juga dikutip oleh Yesus di dalam Injil Markus 12 : 29. Dengan mengucapkan Shema, orang Yahudi mengakui bahwa YHWH ( Adonai ) Elohim itu esa dan berdaulat dalam kehidupan mereka. Berikut teks Shema Yisrael tersebut dalam huruf Ibrani ( dibaca dari kanan ke kiri seperti huruf Arab ) beserta cara mengucapkannya ( tanpa bermaksud untuk mengabaikan atau menyangkal adanya Bapa, Roh Kudus dan Firman Elohim yaitu Yeshua haMashiakh/ ישוע המשיח, yang lebih dikenal oleh umat Kristiani di Indonesia sebagai Yesus Kristus ) berikut ini
BalasHapusTeks Ibrani Ulangan 6 ayat 4 : ” שְׁמַ֖ע ( Shema ) יִשְׂרָאֵ֑ל ( Yisrael ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֱלֹהֵ֖ינוּ ( Eloheinu ) יְהוָ֥ה ( YHWH [ Adonai ] ) אֶחָֽד ( ekhad )
”
Lalu berdasarkan halakha/ tradisi, diucapkan juga berkat: ” ברוך שם כבוד מלכותו, לעולם ועד ” ( " barukh Shem kevod malkuto, le’olam va’ed " ) yang artinya diberkatilah nama yang mulia kerajaanNya untuk selama-lamanya " ). Apakah ada yang mempunyai pendapat lain?.
🕎✡️🤚🏻👁️📜🕯️🕍✝️🤴🏻👑🇮🇱🗝️🛡️🗡️🏹⚖️⚓🗺️🌫️☀️🌒⚡🌈🌌🔥💧🌊🌬️❄️🌱🌾🍇🍎🍏🌹🍷🥛🍯🐏🐑🐐🐂🐎🦌🐪🐫🦁🦅🕊️🐟🐍₪
Yes... benar apa yg Bapak katakan... tetapi perhatikan juga ayat lain di dalam PL, sehingga kita mempelajari kebenaran Tritunggal secara komprehensif....
Hapus