Akhir Zaman: Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus Kristus (1 Tes. 5:8-10)
Pendahuluan
Yesus datang seperti pencuri, kita tidak tahu kapan dan waktu-Nya itu akan terjadi. Pandemic virus covid-19 ini banyak dikaitkan dengan hari kedatangan Tuhan. Melalui pandemic covid-19 ini, semua sudah diatur oleh pemerintah, mulai dari pakai masker, cuci tangan, semprot desinfektan dan ini sudah menjadi kehidupan normal saat ini. Fenomena ini membuat sebagian hamba Tuhan mengaitkan dengan hari kedatangan Tuhan. Penafsiran yang terkesan agak dipaksakan adalah covid-19 ada hubungannya dengan antikris, dimana semua orang akan dipasang chip 666 pada dahi dan tangannya. Hamba Tuhan yang percaya hal ini kemudian berkata: “jangan terima kalau dikau dipasangkan chip 666”.
Belum lagi, ada yang berpendapat Tuhan Yesus sudah datang, dan saat ini sedang berada di Tiongkok (Gereja Tuhan Yang Maha Kuasa). Gereja ini berkata: “Di akhir zaman, Tuhan telah berinkarnasi di Tiongkok untuk bekerja dan menyampaikan jutaan firman, menaklukkan dan menyelamatkan sejumlah orang dengan firman-Nya dan membawa zaman penghakiman baru yang dimulai dari bait Tuhan Sekarang, penyebaran pekerjaan Tuhan di akhir zaman telah mencapai puncaknya di daratan Tiongkok.” Promosi atau pemberitaan yang mereka lakukan adalah melalui sosial media. Tawaran mereka seperti ini: “Tuhan telah datang secara diam-diam sebelum malapetaka. Jadi, bagaimana kita dapat menyambut Dia? Anda diundang untuk bergabung dengan pertemuan online kami untuk menemukan caranya.”
Melihat fenomena berikut ini membuat kita bingung, bimbang dan akhirnya cenderung skeptis, antipati, masa bodoh, gak usahlah banyak tahu, gak usahlah belajar doktrin, yang penting percaya Yesus titik. Tetapi yang menjadi pertanyaannya, Yesus yang mana yang saudara percaya?? Saya mau katakan: “Kristen karbitan tidak akan tahan dalam pengajaran, Kristen karbitan tidak akan tahan dalam menghadapi ujian”. Alkitab mengatakan: sadarlah, bangunlah dan berjaga-jagalah senantiasa.
Bagaimana cara menyambut kedatangan Tuhan?
1. Beriman (ay. 8)
Ada 3 tipe iman: 1) Orang beriman kepada Yesus karena lebih tertarik dengan mujizat-Nya, 2) Orang yang sedang tertarik: “Percaya mujizat Tuhan dan mendapat mujizat, tetapi belum beriman pada Yesus, sebab apabila dilihat dari pertobatan ada, tetapi ada sisi perpalingan tidak ada (iman tiadak ada), 3) Orang yang bersandar penuh atau mempercayakan seluruh hidup jasmani dan rohani kepada Yesus.
Baca juga:
Ada 3 unsur dalam iman yang menyelamatkan: 1) Unsur Intelek adalah unsur pengenalan atau pengertian akan kebenaran wahyu Allah yang menyatakan keselamtan dalam Kristus. Ini percaya akan kenyataan sejarah-Nya, dan pengajaran-Nya tentang dosa manusia dan ketergantugan mutlakkepada diri-Nya sebagai Juruselamat (Rm. 10:17). Pengertian ini adalah pengetahuan di atas segala pengetahuan (Kol. 1:9); 2) Unsur Emosi adalah unsur kepekaan atau kesadaran akan kuasa Allah dan perasaan yang dalam tentang anugerah-Nya di dalam Yesus Kristus sebagai satu-satunya hal yang memenuhi kebutuhan yang digerakkan oleh pertobatan sejati (1 Tes. 2:13). Ada rasa butuh akan anugerah Allah; 3) Unsur Kemauan yaitu berdasarkan kemauan sendiri ada penyerahan diri berdosa tanpa syarat kepada kekuasaan Yesus (Mat. 11:28), dan pengakuan akan Yesus bahwa Yesus layak sebagai penebus (Rm.10:9-10) dan penerimaan akan kehadiran-Nya dalam hidup orang percaya (Yoh. 1:12). Ini adalah tindakan sukarela manusia tanpa paksaan.
Berawal dari iman yang menyelamatkan menuju pada iman yang menguatkan yaitu terus-menerus mempercayakan hidup untuk dipimpin oleh Tuhan Allah. Iman yang pertama adalah dasar, iman yang kedua adalah alat atau sarana untuk kita menjalani hidup.
2. Berbuah (ay.8)
Seorang yang beriman dengan benar, pasti akan menghasilkan buah, yaitu perbuatan-perbuatan baik. Dalam ayat ini adalah kasih. Tindakan saling mengasihi antara satu dengan yang lain adalah cara kita menyambut kedatangan Tuhan. Ayat sebelumnya dari ayat ini menunjukkan bahwa jemaat Tesalonika adalah jemaat yang sudah hidup dalam terang, hidupnya tidak lagi berada dalam kegelapan. Jemaat yang dahulu adalah penyembah berhala (1 Tes. 1:9), berbalik percaya pada Yesus dan mulai hidup dalam gaya hidup yang baru yaitu, hidup saling mengasihi. Hidup normal orang Kristen adalah saling mengasihi, apabila seorang Kristen membenci saudaranya berarti orang tersebut tidak normal. 1 Yohanes 2:9-11 mengatakan: “Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.”
Mengasihi adalah gaya hidup orang percaya, apabila tidak mengasihi dapat dipastikan orang tersebut bukanlah orang Kristen sejati, tetapi Kristen imitasi.
3. Berpengharapan (ay. 8)
Pengharapan keselamatan berarti penantian dengan sungguh-sungguh agar dilepaskan dari murka Allah yang terakhir (1Tes 1:10) dan dimaksudkan untuk kemuliaan dan persekutuan abadi dengan Allah. Pengharapan kita adalah ketika Yesus datang kembali, untuk menyatakan diri-Nya dan mengubah tubuh fana ini menjadi tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa.. Pengharapan kita juga terletak pada Tahkta Pengadilan Kristus (bema) yaitu di mana kita masing-masing akan mendapatkan upah dari apa yang telah kita buat (2 Kor. 5: 9-10). Jadi bukan masalah atau soal, berapa banyak bapak ibu nyumbang gereja, pelayanan, dsb. Mohon maaf itu terlalu sempit sekali. Pengharapan ini atau upah ini adalah di mana kita akan menerima mahkota. Alkitab mencatat ada 5 mahkota yang disediakan bagi orang percaya: 1) Mahkota yang tidak binasa bagi mereka yang mampu mengalahkan/menaklukkan manusia lama (1 Kor. 9:25); 2) Mahkota sukacita bagi pemenang-pemenang jiwa (1 Tes. 2:19); 3) Mahkota hayat bagi mereka yang tahan dalam penderitaan (Yak. 1:12); 4) Mahkota kebenaran bagi mereka yang menantikan kedatangan-Nya (2 Tim. 4:8); 5) Mahkota kemuliaan bagi mereka yang bersedia memelihara domba-domba Allah (1 Pet. 5:4).
Apapun yang saudara alami, pandanglah Yesus, dan teruslah berharap pada-Nya. Apabila berat bebanmu, inilah kesempatan yang baik untuk saudara panen mahkota.
Kesimpulan
Bagaimana cara menyambut kedatangan Tuhan?
- Beriman
- Berbuah
- Berpengharapan
Posting Komentar untuk "Akhir Zaman: Menyambut Kedatangan Tuhan Yesus Kristus (1 Tes. 5:8-10)"