Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doktrin Keselamatan: Konsep Pengganti

Definisi konsep pengganti adalah bahwa kematian Kristus menggantikan orang berdosa. Istilah penting yang dipakai dalam pengertian ini ialah “pengganti”. Yang berarti bahwa kematian Yesus Kristus sebagai ganti manusia yang percaya kepada-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya.

Pada umumnya persembahan korban berupa domba yang diadakan dalam Perjanjian Lama dilakukan untuk kepentingan pemberi korban sebagai pihak yang bersalah. Pernyataan dalam Mazmur 51:18-19, menegaskan bahwa meskipun korban sembelihan dihargai Allah, namun hati yang hancur luluh tanda pertobatan dan iman itulah yang lebih penting. Semua persembahan korban dalam Perjanjian Lama itu merupakan suatu tipe atau pola yang menggambarkan kematian Kristus sebagai pengganti atau di tempat orang-orang berdosa. Dalam kitab Imamat pasal satu sampai dengan pasal lima merupakan bagian Alkitab yang didalamnya makna pengorbanan itu dapat dilihat.

Ada dua macam persembahan yang biasanya dilakukan dalam Perjanjian Lama. Persembahan yang pertama adalah yang biasa dilakukan dengan membawa sajian tanpa keharuman. Korbannya harus tidak bercela, tetapi dibawa oleh Hamba Tuhan yang memang banyak kekurangannya, sehingga semestinya Allah tidak berkenan akan si pembawa korban. Korban yang tidak bercela itu sendiri berkenan kepada Allah meskipun pembawanya tak berkenan kepada Allah. Korban itu mengandung arti pengganti bagi dosa dan keslaahan (bnd. Rm. 3:23-26; 1 Pet. 2:24; 3:18).

Yang kedua adalah persembahan yang berbau harum dilakukan dengan tiga cara yaitu: korban bakaran yang tak bercela, persembahan makanan, dan korban pendamaian. Hal ini menggambarkan bahwa Juruselamat yang akan menjadi korban harus tanpa dosa, jadi harum, tapi juga telah memenuhi semua persyaratan perbuatan baik (bnd. Flp. 2:8; Ibr. 9:11-14; 10:5-7). Kristuslah satu-satunya yang memenuhi kriteria tersebut.

Konsep pengganti ini dapat dijelaskan secara tegas melalui pemakaian dua istilah kata depan Bahasa Yunani yaitu kata huper dan anti.

Pemakaian kata depan huper (in the place of) dalam pengertian umum dapat dilihat dalam Kitab Filemon ayat 13 di mana Paulus meminta Filemon untuk menerima Onesimus sebagai pengganti dirinya atau ditempatnya.

Surat 2 Korintus 5:21 dapat digunakan sebagai contoh pemakaian kata huper, dikatakan bahwa Kristus mati di tempat kita, orang berdosa. Dalam 1 Petrus 3:18 juga merupakan sebuah contoh. Di dalam ayat ini dinyatakan bahwa orang benar di tempatt orang tidak benar (meskipun arti normal istilah ini dalam Lukas 22:19-20 tidak tegas menerangkan konsep pengganti). Dalam beberapa pemakaian lain maksud “pengganti” tersirat kuat dalam arti huper (Yoh. 10:15; Tit. 2:14).

Pengertian pengganti yang cukup jelas di dalam kata depan anti. Matius 20:28 dan Markus 10:45 memakai kata depan tersebut. Dalam Matius 20:28 dijelaskan bahwa tebusan tersebut sebagai ganti orang banyak. Nats ini berbunyi “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjasi tebusan bagi banyak orang”. Dalam Markus 10:45 dijelaskan bahwa Yesus memberikan nyawa-Nya bagi (ganti) tebusan orang banyak; Natsnya berbunyi “karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk mmberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang’. 

Sedangkan kata alla yang berarti melainkan menunjukkan kekontrasan. Dengan demikian hal ini berarti melayani Kristus maupun dilayani Kristus adalah sama penting. Namun diantara kedua hal yang penting tersebut, dilayani Kristus adalah yang paling penting. Kata kai yang diterjemahkan “dan” yang menghubungkan kata “melayani” dan “menyerahkan nyawa-Nya” sebenarnya berarti “sama dengan” atau “yang artinya”. Jadi Markus 10:45 seluruhnya berbunyi, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani yang sama dengan atau yang artinya memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”. 

Tuhan Yesus Kristus secara tegas juga mengajarkan bahwa penyerahan tubuh-Nya yang tanpa dosa disalibkan di Golgota adalah sebagai tebusan ganti orang berdosa. Jalan Allah ini adalah satu-satunya jalan keselamatan dari dosa dan hukuman kekal. 

Posting Komentar untuk "Doktrin Keselamatan: Konsep Pengganti"