Doktrin Kristen: Jaminan Keselamatan
Pendahuluan
Orang-orang Kristen yang baru percaya maupun yang telah lama percaya memerlukan kepastian mengenai hidup baru yang mereka telah terima di dalam Kristus. Akibat munculnya berbagai angin pengajaran, orang-orang Kristen sering dilanda keraguan dan kekuatiran mengenai keputusan yang mereka telah ambil untuk percaya kepada Kristus. Mereka sering mempertanyakan apa sebenarnya makna keputusan untuk percaya kepada Kristus di dalam kehidupan mereka. Apakah pengaruh dan akibat-akibatnya? Dapatkah keselamatan itu hilang atau menjadi batal? Apabila saya berbuat sesuatu dosa, apakah itu berarti bahwa saya belum selamat?
Kepastian Versus Jaminan
JAMINAN
Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, terlepas dari apakah kita memahaminya atau tidak, jaminan kekal bagi mereka yang berada di dalam Kristus sudah merupakan suatu realita rohani yang pasti. Kepercayaan seseorang terhadap jaminan di dalam Kristus ini tak akan dapat mengubah atau membatalkannya. Apabila kita telah sungguh-sungguh percaya kepada Kristus dan telah mengakui serta menerima karyaNya untuk keselamatan kita, apapun dan bagaimanapun perasaan dan pikiran kita, jaminan itu sudah merupakan realita yang pasti.
KEPASTIAN
Kepastian adalah realisasi dari jaminan tersebut. Ini merupakan wujud dari apa yang kita telah terima dan miliki di dalam Kristus, seperti kehidupan kekal, pengampunan dosa, pemeliharaan Allah bagi kita sebagai anak-anakNya. Kepastian ini terkait erat dengan pemahaman kita terhadap fakta-fakta dan pemberian keselamatan yang diterima melalui iman kepada Kristus. Ini merupakan doktrin yang amat sangat penting karena apabila dipahami secara benar akan mempengaruhi setiap aspek kehidupan orang percaya. Ini tidak hanya memberikan kepastian mengenai keselamatan melainkan juga memberikan kepastian mengenai pemeliharaan Allah bagi kehidupan orang percaya.
Roma 8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Apabila seseorang belum memiliki kepastian keselamatan, itu berarti kita harus mulai dengan terlebih dahulu menyampaikan Injil untuk memastikan bahwa mereka telah benar-benar percaya kepada Kristus. Sesudah itu barulah kita beralih kepada aspek-aspek kehidupan lainnya yang membutuhkan kepastian.
Alasan Mengapa Orang Tidak Memiliki Kepastian
Pertama. Sering seseorang tidak memiliki kepastian karena ia tidak dapat mengingat atau menunjukkan kapan ia menerima Kristus. Akibatnya ia meragukan keselamatannya. Keselamatan memang memiliki waktu hal itu terjadi – saat peristiwa kelahiran baru terjadi. Untuk membantu orang yang dilanda keraguan ini, kita perlu menunjukkan kepadanya apakah ia sekarang benar-benar telah percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya yang telah dikerjakanNya baginya.
Kedua. Sering seseorang tidak memiliki kepastian karena meragukan prosedur yang ia jalani ketika menerima Kristus. Bila ia telah menerima Kristus secara pribadi, ia ingin tahu apakah prosedurnya telah benar yakni dengan mengadakan pengakuan atau kesaksian di hadapan orang lain tentang imannya atau dengan mengucapkan sesuatu doa.
Ketiga. Sering seseorang tak memiliki kepastian karena ia masih diperhadapkan dengan dosa-dosa tertentu yang terus menghantui kehidupannya. Ia ingin tahu apakah seorang yang telah benar-benar percaya masih harus menghadapi permasalahan ini. Problema sebenarnya yang dihadapinya adalah kurangnya pemahaman tentang sifat dosa, peperangan rohani, jalan kelepasan yang telah disediakan Allah, dan pentingnya bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus.
Keempat. Alasan utama dibalik ketidakpastian ini adalah kekeliruan pengertian doktrin dan ketidakpercayaan terhadap karya Kristus bagi kita. Hal ini juga terkait dengan kekurangpahamannya akan Firman dan ajaran Kitab Suci tentang manusia, dosa, ketidakmampuan manusia untuk memperoleh dan memelihara keselamatan, kekudusan Allah yang sempurna, dan kecukupan karya Kristus yang telah selesai dikerjakanNya di atas salib.
Kelima. Seseorang sering tak memiliki kepastian karena ia telah menerima pengajaran yang keliru bahwa seseorang melihat dan menyelidiki dirinya sendiri dan perbuatan-perbuatannya sebagai bukti utama mengenai keselamatan. Inilah permasalahan yang hangat dibicarakan pada masa kini. Robert Lightner menulis: “Mereka yang berpendapat bahwa seorang berdosa harus menjadikan Kristus sebagai Tuhan atas kehidupannya, atau paling tidak, berjanji mau melakukan hal ini untuk dapat diselamatkan, menjadikan kepastian keselamatan itu bergantung kepada penyerahan hidup. MacArthur menyatakan hal ini sebagai satu-satunya jalan bagi seorang percaya untuk mendapatkan kepastian keselamatan. ‘Kepastian yang sejati dengan sendirinya muncul dengan melihat kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam kehidupan seseorang, bukannya karena mendasarkannya kepada sesuatu pengalaman khusus.’
Dasar-Dasar Kepastian
FIRMAN ALLAH
Firman Allah adalah kesaksian Allah kepada orang percaya (1 Yohanes 5:11-13). Dalam teks Yunani menambahkan article di depan kata “kehidupan.” Ini menunjukkan bahwa keselamatan dalam Kristus bukan sekedar pemberian kehidupan belaka melainkan merupakan “kehidupan” itu sendiri yang dikaruniakan kepada seseorang yang beriman kepada Kristus. Pernyataan yang jelas dalam Kitab Suci adalah bahwa seseorang yang percaya kepada Kristus dan mengakui karyaNya di salib sebagai jalan kelepasan dosa menerima:
1. Kehidupan kekal.
Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.
1 Yohanes 5:11-13 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup. Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.
2. Pengampunan dosa.
Kisah 10:43 Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.
Kolose 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita.
3. Kelepasan dari hukuman.
Yohanes 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Roma 8:1 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
4. Pembenaran Allah.
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita? Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya.
Roma 4:25 Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
5. Keselamatan.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
6. Kedudukan sebagai Anak Allah melalui Iman.
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Roma 8:14-17 Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.
John Calvin memperingatkan akan bahayanya memandang kepada diri kita sendiri, yaitu kepada perbuatan-perbuatan kita bahkan kepada buah Roh untuk mendapatkan kepastian keselamatan kita. Memandang kepada diri sendiri hanya akan membawa keraguan dan akan mengalihkan fokus perhatian kita dari karya penyelamatan yang telah dikerjakan Kristus bagi kita. Karena itu Calvin tak setuju dengan ajakan untuk menyelidiki diri sendiri dan menganggapnya sebagai dogma yang berbahaya.
Berbeda dengan kutipan komentar MacArthur di atas, kepastian keselamatan ini tidak diperoleh dengan berpegang kepada sesuatu pengalaman tertentu, melainkan dengan mendasarkannya kepada kesaksian Firman Allah itu sendiri. Earl Radmacher menulis:
Banyak pendeta sering mengemukakan bahwa dasar untuk mengetahui bahwa saya adalah seorang Kristen bukanlah pada apa yang saya kerjakan atau perbuat melainkan pada apa yang dikatakan oleh Firman Allah mengenai apa yang Kristus telah kerjakan dan terus kerjakan bagi orang percaya (Yohanes 1:12; 1 Yohanes 5:13). Saya tahu pasti bahwa saya telah menjadi milik Kristus karena saya telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya Juruselamat pribadi saya dan Penebus saya dari kebinasaan kekal. Bukanlah bukti-bukti dalam kehidupan saya yang menjadi dasar saya mengetahui hal ini, melainkan Firman Allah. Allah telah mengatakannya dan itu cukup bagi saya. Saya sungguh kuatir terhadap banyak orang masa kini, yang karena melihat minimnya pertumbuhan dan ketiadaan sifat-sifat Kristen dalam kehidupan sehingga berusaha mengubah Injil dengan menambahkan sesuatu kepada Injil itu.
KARYA KRISTUS
Memahami karya Kristus secara benar (kematianNya yang menggantikan kita dan menanggung dosa-dosa kita di salib) sangatlah penting dalam memperoleh kepastian. Tentu saja hal ini harus didasarkan pada pernyataan atau kesaksian Kitab Suci, namun tekanan harus diberikan kepada pemahaman tentang kecukupan karya Kristus yang telah selesai dan apa yang dicapai melalui kematian Kristus itu. Ada dua aspek penting yang terlihat jelas di sini:
Keselamatan itu diperoleh bukan melalui hasil pekerjaan atau usaha kita (bandingkan. Rom. 4:1-7 di atas).
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Titus 3:5-7 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.
Keselamatan adalah pemberian Allah yang diperoleh hanya melalui pribadi dan karya Kristus.
1 Yohanes 5:5-12 Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.
Kisah 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Efesus 2:8-9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Filipi 3:8-9 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
KESAKSIAN ROH KUDUS
1. Roh Kudus disebut Roh Kebenaran.
Yohanes 14:17 yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Yohanes 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
Yohanes 16:8-13 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
1 Yohanes 4:6 Kami berasal dari Allah: barangsiapa mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang menyesatkan.
2. Roh Kudus disebut urapan.
Ini menggambarkan pelayanan Roh Kudus dalam mengajar Firman Allah kepada orang-orang percaya.
1 Yohanes 2:20, 27 Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya.… Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
3. Roh Kudus menerangkan Firman ke dalam hati kita.
Kisah 16:14 Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus.
4. Roh Kudus memberikan pengertian tentang hal-hal rohani dari Kristus.
1 Korintus 2:12-16 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita. Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh. Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. Sebab: Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
Efesus 3:15-19 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya. Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
5. Roh Kudus bersaksi dalam hati kita melalui Firman bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Kesaksian mengenai kehidupan dalam Anak Allah yang diterima melalui percaya kepada Anak Allah itu sebagaimana dijanjikan dalam 1 Yohanes 5:11 merupakan berita yang disaksikan oleh Roh Kudus dalam Fiman.
Roma 8:15-16 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
1 Yohanes 5:7-11 Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
Bema (Takhta Pengadilan Kristus)
Apakah kepastian keselamatan yang kita peroleh berdasarkan karya Kristus yang telah selesai Ia kerjakan untuk kita berarti kita bisa berbuat apa saja dan tidak perlu risau dengan perbuatan-perbuatan kita? Apakah kepastian keselamatan itu membolehkan kita berbuat apa saja yang kita inginkan dalam kehidupan kita? Tidak, sama sekali tidak, apabila kita memahami Firman Allah secara menyeluruh.
Setiap orang percaya atau setiap anak Allah adalah abdi (pelayan) yang baik terhadap waktu, talenta (termasuk karunia rohani), kebenaran Allah, dan harta yang telah Allah percayakan kepada kita. Seorang abdi atau pelayan adalah seorang yang dipercayakan untuk mengelola milik atau kepunyaan orang lain. Apakah artinya? Rasul Paulus mengajarkan bahwa “yang dituntut dari setiap pelayan adalah agar didapati setia.” Allah akan menuntut pertanggungjawaban kita terhadap apa yang Ia telah percayakan kepada kita. Saatnya akan datang di mana kita akan mempertanggungjawabkan kehidupan yang Ia telah karuniakan kepada kita. Inilah maksud atau arti firman dalam 1 Korintus 3:12-15:
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Perhatikan perbedaan di sini. Orang percaya berada di sorga berdasarkan apa yang telah dikerjakan oleh Kristus, namun untuk setiap pekerjaan yang kita lakukan dan kesetiaan kita dalam mengelola karunia-karuniaNya kepada kita, Ia akan membalasnya dengan pemberian pahala. Sekali lagi, coba simak dengan baik komentar Radmacher tentang ini:
Ketika saya menulis perkataan-perkataan ini, saya ada di hadapan Allah dalam keadaan tanpa cacat-cela dan sempurna karena Allah melihat saya melalui Yesus Kristus. Fakta ini tak dapat diganggu gugat. Tak seorangpun yang telah mengenal Yesus Kristus akan menghadap pengadilan Takhta Putih dalam Wahyu 20. Namun setiap orang percaya akan menghadap Takhta Pengadilan Kristus (Bema) dan seluruh pekerjaan (perbuatan) kita akan diadili (2 Kor. 5:10). Penting diperhatikan bahwa baik orang yang tidak bertobat maupun yang sudah bertobat akan diadili menurut pekerjaan-pekerjaan mereka. Orang yang tidak bertobat akan dihukum menurut perbuatan mereka pada Pengadilan Takhta Putih dan dalam pengadilan itu akan ditentukan tingkat hukuman kekal yang menimpanya di neraka. Demikian pula Orang yang bertobat akan dihakimi menurut pekerjaannya (perbuatannya) pada pengadilan Bema dan hasil dari pengadilan itu akan menentukan pahala yang akan diberikan kepadanya.
Dalam Pelajaran 7 nanti, kita akan membicarakan Takhta Pengadilan Kristus lebih mendetail, namun untuk saat ini cukup bagi kita untuk mengetahui bahwa meskipun kita terjamin aman di dalam Kristus Juruselamat kita dan sorga telah menjadi bagian kita yang pasti, kita masih diberikan kesempatan untuk mengabdi dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Yang dituntut dari kita sekarang adalah sikap kedisiplinan berdasarkan kasih karunia Allah dalam mengejar kesalehan yang mengandung janji bagi kehidupan sekarang maupun hidup yang akan datang.
1 Timotius 4:7-8 Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Daftar Pustaka
- Lightner, Robert. Sin, The Savior, and Salvation. Thomas Nelson: Nashville. 1991.
- Bell, Charles. Calvin and Scottish Theology: The Doctrine of Assurance. Handsel: Edinburg. 1985.
- Radmacher, Earl. The Grace Evangelical Society News. Vol. 10, No. 3. May-June 1995.
- Christianson, Rich. The Grace Evangelical Society News, Vol. 9, No. 1. January-February 1994.
- MacArthur, Jr., John F. The Gospel According to Jesus. Zondervan: Grand Rapids. 1988.
Posting Komentar untuk " Doktrin Kristen: Jaminan Keselamatan "