Kristologi: Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati
Kehadiran Yesus secara fisik di dunia ini memang sekitar 2000 tahun yang lalu. Namun kehadiran Kristus secara fisik bukanlah titik awal eksistensinya. Sebab pernyataan Alkitab sendiri melimpah dengan kesaksian yang menyatakan bahwa Yesus telah ada sejak dahulu kala dan Ia kekal adanya.
Konsep kekekalan Kristus adalah hal yang sangat penting, karena konsep ini erat kaitanya dengan Keilahian-Nya. Kekekalan Yesus Kristus juga merupakan Pernyataan Alkitab. Sekalipun ada banyak ayat dalam Perjanjian Lama yang menunjukkan Keilahian Kristus, tetapi kita akan belajar dari satu ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan Kekekalan Tuhan Yesus Kristus.
Mikha 5:1 berkata demikian: “HAI Betlehem Efrata, engkau hanya sebuah dusun yang kecil di Yudea, tetapi engkau akan menjadi tempat lahir Dia yang akan memerintah Israel, pilihan-Ku, Raja yang hidup sejak masa lampau yang tidak berawal!” (FAYH). Bandingkan dengan: “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala” (ITB).
Ayat ini merupakan nubuatan kelahiran Mesias di Betlehem, namun ditekankanbahwa bayi itu permulaannya sudah sejak perbakala (whose going forth have been from old). Kata “sejak dahulu kala” (from the everlasting) adalah kata yang mengandung pengertian waktu yang tak terbatas dan Bahasa Ibrani tak mampu menyatakan secara lengkap. Sekali lagi, kata “sejak dahulu kala” menunjukkan waktu yang tak terbatas atau masa yang tidak berawal. Hal ini menunjukkan bahwa Mesias yang dinubuatkan itu adalah pribadi yang kekal dan kekekalan-Nya ini menunjukkan keilahian-Nya.
Selain menunjukkan Keilahian Mesias, kelahiran-Nya di Betlehem ini menunjukkan tentang kemanusiaan Mesias. Mikha menjelaskan bahwa Mesias ini akan lahir di kota kecil Betlehem dan nubuatan ini digenapi di dalam Yesus Kristus (Mat. 2:1, 6). Proses kelahiran yang normal seperti manusia biasanya, menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia sejati. Namun uniknya Ia lahir bukan dari hasil hubungan suami – isteri (sperma), tetapi dari Roh Kudus, sehingga bayi itu disebut Kudus Anak Allah (Luk. 1:35). Hal inilah yang menunjukkan bahwa manusia Yesus adalah manusia yang tidak berdosa dan tidak bisa berbuat dosa.
Karena Yesus adalah Allah sejati dan Manusia sejati, di mana Allah menambah sifat manusia pada diri-Nya. Sekali lagi, kemanusiaan yang sempurna adalah aspek yang ditambahkan pada pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Kitab suci mencatat kemanusiaan Kristus pada saat berinkarnasi dalam Lukas 2:52 menjelaskan bahwa Yesus melewati proses pertumbuhan seperti anak-anak pada umumnya. Dalam Ibrani 2:14 dan 1 Yohanes 4:2-3 mencatat fakta bahwa Yesus memiliki darah dan daging. Dalam Matius 26:38; Yohanes 13:21 menyatakan bahwa Yesus memiliki tubuh, jiwa dan roh manusia. Kedua sifat Ilahi dan manusia terjalin menjadi satu selama-lamanya. Ingat bukan berarti Yesus ini, setengah Allah, setengah manusia, tetapi Allah sejati yang rela menambah pada diri-Nya sifat manusia. Jadi sekali lagi, Yesus adalah Allah dan juga manusia.
Dengan keadaan demikian Allah sanggup menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka. Bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya, Yesus akan membawa kita untuk menyatu di dalam-Nya. Yesus membawa setiap orang percaya hidup bersama-sama dengan Dia. Yesus membawa orang percaya untuk hidup dalam persekutuan dengan Allah yang kudus. Sehingga kehidupan kita akan makin diubahkan dari hari ke hari. Barangsiapa beriman kepada Kristus, pasti akan menghasilkan buah, dan hidupnya pasti menjadi dampak bagi banyak orang. Tetapi barangsiapa mengaku percaya pada Kristus, tetapi perbuatannya jahat, sesungguhnya orang tersebut bukanlah orang percaya.
Posting Komentar untuk "Kristologi: Yesus adalah Allah Sejati dan Manusia Sejati"