Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Khotbah Kristen: Cara Menang Atas Ujian (Yak. 1:12)

Ada seorang yang begitu luar biasa dalam pelayanannya. Setelah melalui tahun-tahun pelayanan yang menakjubkan dan menghasilkan buah di India, Amy Carmichael menderita sakit dan tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya. Sebagai pendiri Dohnavur Fellowship (Persekutuan Dohnavur) yang penuh semangat dan berhati dinamis, ia menjadi alat untuk menyelamatkan ratusan anak lelaki dan perempuan dari kesengsaraan akibat perbudakan seks.

Ketika melakukan langkah penyelamatan untuk membawa kaum muda menuju kemerdekaan rohani melalui Yesus Kristus, ia menulis banyak buku dan puisi yang sampai saat kini masih menjadi berkat bagi para pembacanya di seluruh dunia.

Kemudian penyakit radang sendi menggerogoti tubuhnya sehingga ia menjadi cacat. Tetapi di tengah penderitaan yang menerpanya, apakah ia mengeluhkan penderitaannya atau meragukan Allah? Tidak. Army masih tetap menjadi inspirasi dan tetap membimbing Dohnavur. Ia pun masih terus menulis. Renungan, surat-surat, serta puisi yang ditulisnya penuh dengan pujian kepada Allah dan semangat bagi orang banyak di seluruh dunia.

Pada saat penderitaan melanda kita, bagaimana reaksi kita? Apakah kita akan merasa sakit hati, ataukah tetap percaya pada kasih karunia Allah yang selalu menopang kita? (2 Kor. 12:9). Apakah kita tetap berdoa dengan khusyuk untuk memberi semangat kepada orang-orang di sekitar kita? Apakah kita tetap berdoa meminta pertolongan Roh Kudus untuk memampukan kita tetap gembira, berani, dan percaya kepada Allah? Atau apakah kita mau menyerah dengan keadaan dan situasi?

Alkitab mengatakan: “

ITB Yakobus 1:12 Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

TSI Yakobus 1:12 Setiap kalian yang bertahan ketika keyakinanmu diuji oleh Allah lewat kesusahan hendaklah kamu bersukacita, karena kamu benar-benar akan diberkati Allah! Karena sesudah kamu lulus dari semua ujian itu, kamu akan diberikan mahkota kemenangan* ketika kamu masuk surga untuk hidup selama-lamanya - sesuai dengan janji Allah kepada kita semua yang mengasihi-Nya.

FAYH Yakobus 1:12 Berbahagialah orang yang tidak berbuat salah pada saat ia menghadapi cobaan, karena sebagai hadiahnya ia akan memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka yang mengasihi Dia.

NLT Yakobus 1:12 Tuhan memberkati mereka yang dengan sabar menanggung ujian dan pencobaan. Setelah itu mereka akan menerima mahkota kehidupan yang Tuhan janjikan kepada mereka yang mencintainya.

Alkitab mengatakan bahwa seorang yang berada dalam pencobaan disebut “berbahagia”. Bukan sekedar berbahagia, sebab di dalam teks asli Alkitab memakai kata Μακάριος (Makarios) yang memiliki pengertian: “diberkatilah; beruntunglah”. Seorang yang sedang bertahan dalam pencobaan dipandang sebagai seorang yang berbahagia, karena sedang berada dalam keadaan yang menguntungkan”. Pada saat orang percaya bertahan dalam pencobaan, berarti orang tersebut sedang ada dalam keadaan beruntung.

Hari ini kita akan bersama-sama belajar “Bagaimana caranya kita menang atas badai?”

1.      Bertekun dalam Badai (ay. 12)

Kata “bertahan” dalam teks ini diambil dari kata ὑπομένει (hupomenei) verb indicative present active 3rd person singular from ὑπομένω (hupomeno) yang berarti: bertahan menanggung beban penderitaan dengan implikasi tidak melarikan diri dari ujian yang berat. Kata ini juga bisa berarti: tekun menanggung unjian dengan sabar dan setia, tidak mengeluh atau bersungut-sungut, tanpa kecut hati, tanpa menghina dan meyalahkan Tuhan. Kata ini juga menunjukkan seseorang menerima pelajaran yang Allah sediakan melalui ujian.

Jadi seorang dikatakan “bertahan dalam pencobaan” apabila orang tersebut sungguh-sungguh tekun menerimanya setiap hari, terus-menerus. Seorang tidak bisa dikatakan bertahan, apabila punya masalah sedikit saja melarikan diri, dan cenderung marah. Tetapi apbila kita tetap bertahan di dalam pencobaan atau ujian, kita akan disebut sebagai seorang pemenang. Perhatikan juga ketika Yohanes mengirim suratnya kepada ketujuh jemaat dalam Kitab Wahyu, bagian terakhir dari surat kepada empat jemaat (Efesus, Smirna, Pergamus dan Tiatira) tersebut mengatakan: “barangsiapa menang…” (Why 2:7, 11, 17, 26). Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemenang adalah seorang yang mampu bertahan, bertekun, dan setia dalam berbagai macam ujian dan pencobaan.

“Apabila kita bertekun di dalam Tuhan, Dia akan menolong kita untuk mengubah badai menjadi Pelangi”.

2.      Mengasihi Tuhan (ay. 12)

Mengasihi Tuhan adalah kunci kita menang dalam pencobaan apapun. Kata “kasih” di ambil dari kata agapao yang berarti kasih yang bertindak, bukan sekedar ucapan saja. Kasih ini bersifat aktif, di mana seseorang mewujudkan kasihnya melalui perbuatan yang nyata, yaitu melakukan perintah Tuhan. Ini adalah bukti nyata seseorang mengasihi Tuhan. Seorang bisa setia sampai akhir, karena mengasihi Tuhan. Seorang bisa menanggung beban yang berat karena mengasihi Tuhan. Tanpa hati yang mengasihi Tuhan tidak mungkin seseorang dapat bertahan bahkan menang dalam pencobaan.

Mengasihi Tuhan adalah kehendak Allah yang harus kita kerjakan di dlaam kehidupan kita. Sebab ketika kita hidup di dalam kasih Allah, maka janjinya kepada kita adalah “mahkota kehidupan” menjadi bagian kita. Perlu dicatat disini bahwa “mahkota kehidupan” itu bukan damaksudkan hidup yang kekal. Sebab hidup kekal tidak diperoleh melalui usaha manusia, tetapi hidup kekal adalah pemberian Allah yang diterima melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus (Ef. 2:8-9). Juga penting diperhatian bahwa yang dimaksud oleh Yakobus pada hari pemberian pahala bukanlah “hidup kekal” yang diberikan, melainkan mahkota kehidupan. Orang-orang percaya sudah memiliki hidup (Yoh. 3:16; 1 Yoh. 5:11-12), dan melalui berbagai-bagai ujian dan badai, kita yang telah menerima hidup kekal beroleh kesempatan untuk bertumbuh untuk mencapai kedewasaan penuh, seperti terlihat dalam Yakobus 1:3-4.

Mahkota kehidupan di sini lebih jelas diterjemahkan “mahkota dari kehidupan”. Mahkota di sini bukan berarti tanda sebagai raja, tetapi lebih menunjuk kepada kehormatan bagi kehidupan orang percaya, yang telah mengalami ujian sampai akhirnya. Ingat bahwa “Penderitaan bagi orang Kristen bukanlah sebuah kehinaan, tetapi kemuliaan.”

“Orang Yang Senantiasa Mengasihi Tuhan Tidak Akan Dihancurkan Oleh Beban Kesulitan”

Kesimpulan

Untuk menang dalam badai/ujian/pencobaan kita harus bertahan dan mengasihi Tuhan. Sebab tanpa kedua hal ini kita sulit untuk menang dalam pencobaan apapun. Dan ketika kita menang atas ujian kita akan mendapat upah dari Tuhan yaitu “mahkota kehidupan”.

Posting Komentar untuk " Khotbah Kristen: Cara Menang Atas Ujian (Yak. 1:12)"