Khotbah Natal: God With Us – Tuhan bersama kita!
Tahun 2020 merupakan tahun yang sulit. Kita tahu betul bahwa tahun 2020 adalah tahun yang sulit. Di tengah pandemi global yang membuat kita kuatir, takut, gelisah, bahkan banyak dari setiap insan manusia merasa stress menghadapi peliknya hidup ini. Ekonomi, Pendidikan, Agama, semuanya terdampak. Bahkan isu-isu yang berkaitan dengan kedatangan Tuhan, terkadang membuat kita gemetar, “…apakah saya diangkat Tuhan..?.
Dengan terbukanya system informasi membuat kita begitu mudah mendapatkan banyak informasi dari media social, sehingga banyak dari kita berfikir: “..yaa sudah ibadah di rumah pun bisa..” Memang benar bahwa tahun ini adalah tahun yang sulit dan membingungkan. Maka, dapat dimaklumi bahwa banyak orang bertanya: “..Di manakah Tuhan pada tahun 2020?”
Pertanyaan ini akan dijawab dengan tegas dalam ayat yang akan kita baca: “BIS Matthew 1:23 "Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu akan dinamakan Imanuel." (Imanuel adalah kata Ibrani yang berarti, "Allah ada bersama kita").
Ayat ini menyatakan kebenaran besar yang membawa kepastian kepada Yusuf, ketika dia mendengar pertama kali bahwa tunangannya yang bernama Maria hamil. Dia berfikir, “..bagaimana bisa Maria hamil,… padahal saya belum melakukan hubungan seks dengan dia.. mustahil ini”. Dalam hatinya Yusuf berfikir bahwa Maria selingkuh dengan pria lain, sehingga Maria hamil. Yusuf begitu stress, Gelisah dan memikirkan perihal tunangannya tersebut. Apalagi di zaman itu, hamil di luar pernikahan adalah suatu aib besar, di mana seharusnya orang tersebut dituntut hukuman mati (Ul. 22:23,24), hukuman rajam (dilempari batu) sampai mati. Hal ini membuat Yusuf semakin kalut dan dilema.
Puncak dari depresi itu, membuat Yusuf berencana menceraikan Maria secara diam-diam. Hal ini diperbuatnya karena Yusuf tidak mau mempermalukan nama baik isterinya. Perlu diketahui, kebudayaan Yahudi mengenal tiga tahap perkawinan. Pertama, kedua pihak keluarga setuju. Kedua, diumumkan kepada orang banyak. Kemudian terjadi pertunangan. Namun keduanya belum bergaul secara seksual. Sekalipun demikian, apabila batal harus dilangsungkan perceraian kecuali terjadi kematian. Ketiga, keduanya hidup bersama.
Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan rencana tersebut, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf, melalui mimpi. Malaikat tersebut berkata: “Yusuf, keturunan Daud, jangan takut menikah dengan Maria; sebab anak yang di dalam kandungannya itu terjadi oleh kuasa Roh Allah.21Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu harus engkau beri nama Yesus, karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."22 Semuanya itu terjadi demikian supaya terlaksana apa yang dikatakan Tuhan melalui nabi-Nya, yaitu,23 "Seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu akan dinamakan Imanuel." (Imanuel adalah kata Ibrani yang berarti, "Allah ada bersama kita".). (Matt. 1:20-23 BIS). Setalah Yusuf bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Yusuf mengambil Maria sebagai istrinya.
Berita tentang Imanuel ini sungguh menghibur dan meneguhkan iman Yusuf untuk tetap mengambil Maria sebagai isterinya. Tanpa keraguan, tanpa kegundahan Yusuf melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Berita tentang Imanuel ini juga menggembirakan dan menghibur umat manusia di seluruh dunia. Sebab selama empat ratus tahun Allah tidak berbicara kepada umat-Nya, baik secara audible maupun melalui nabi-Nya. Sebab Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa.
Berita penghiburan ini juga datang kepada kita semua. Firman-Nya datang kepada kita untuk menghibur setiap kita dari depresi, kegelisahan, ketakutan, dan kekhawatiran yang kita alami. Sebab Dia Allah bersama-sama dengan kita. Dia Allah berjalan di samping kita, Dia Allah yang berjalan bersama-sama dengan kita. Dia Allah yang senantiasa menyertai kita. Inilah berita sukacita di tengah situasi yang begitu sulit dalam kehidupan kita.
Setiap musim Natal adalah kesempatan untuk mengingat bahwa Tuhan tidak “melawan” kita, Tuhan tidak “melewatkan” kita, dan Tuhan tidak “jauh dari” kita. Sebaliknya, setiap Natal, tidak peduli tahun apa pun yang terjadi di tahun ini, kita diingatkan bahwa Tuhan “bersama” kita.
Jadi, bersukacitalah hari ini. Apa yang Matius tekankan di awal Injilnya di pasal 1:23 (“Allah menyertai kita”) dia tegaskan juga di akhir Injilnya dalam kata-kata Yesus di pasal 28:20 (“Aku menyertai kamu”). Ini adalah kebenaran yang penting untuk diberitakan. Bersama-sama, 1:23 dan 28:20. Hal ini seperti tangan Tuhan yang menarik kita untuk memeluk kita dalam pelukan ilahi, di mana pelukan tersebut membuat kita nyaman, aman dan tenang di tahun yang sulit ini. Di manakah Tuhan pada tahun 2020? Bersama kami.
Posting Komentar untuk "Khotbah Natal: God With Us – Tuhan bersama kita!"