Doktrin Keselamatan: Konsep Kelahiran Baru (Regeneration)
Suatu masalah besar yang dihadapi oleh manusia ialah masalah kematian. Hal ini disebabkan karena pada hakekatnya semua manusia, telah mati dalam kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya (Ef. 2:1; 1 Kor. 15:22). Penyelesaian masalah ini haruslah melalui penanaman atau penancapan kehidupan ilahi yang disebut regenerasi atau kelahiran rohani yang berasal dari atas, sehingga hakikat dirinya sesuai dengan hakikat Allah.
Pada umumnya manusia percaya bahwa ia bisa mengalami
hidup kekal, abadi dan bernilai melalui karakter dan tindakannya sendiri. Dengan
memanfaatkan kayu-kayu karakter dirinya dan paku-paku tindakannya, manusia
membangun sebuah tangga untuk mencapai pintu gerbang kemuliaan di hadirat
Allah. Namun tak dapat disangkal lagi bahwa semua manusia gagal mencapai
kemuliaan itu. Hal ini disebabkan usahanya itu berasal dari kemauan dan
kekuatannya sendiri yang bergelimang dosa, sehingga sangat terbatas.
Hidup kekal berasal dari hati Allah. Diperoleh melalui
regenerasi atau kelahiran baru, bukan reformasi atau perbaikan tambal sulam.
Hidup baru itu diberikan atau dihadiahkan dan bukannya diperoleh dari hasil
usaha sendiri. Hidup kekal atau hidup baru manusia itu baik, indah dan menarik.
Ungkapan kelahiran
baru berasal dari Bahasa Yunani, genethe
another yang berarti “dilahirkan kembali” (Yoh. 3:3, 5). Kata anothen
berarti “kembali” dan juga “dari atas” (Yoh. 3:3; 19:11). Kombinasi kata genethen dan anothen mempunyai pengertian lahir baru. Di dalam Titus 3:5 ditulis
dia loutrou palinggeneias yang
berarti “oleh pembasuhan atau pelepasan atau penebusan” dan kai anakainoseos yang berarti
“pembaharuan oleh Roh Kudus”.
Yohanes 3:3, 5 menyatakan bahwa, jika seorang tidak
dilahirkan kembali, Ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah dan jika seorang
tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
Sedangkan Titus 3:5 menyatakan bahwa, kita
diselamatkan bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena
rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan
oleh Roh Kudus.
Arti teologi dari Titus 3:5 dan Yohanes 3:3, 5 dapat
disebutkan bahwa kelahiran baru atau regenerasi adalah aktivitas Roh Allah yang
memberikan kodrat baru kepada seorang berdosa didasari oleh karena ia telah
menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi.
Dari beberapa ayat-ayat penting berikut ini, konsep
kelahiran baru dapat dipelajari: 1) Dalam 2 Korintus 5:17, menyatakan bahwa,
siapa yang percaya kepada Yesus menjadi ciptaan
baru. Orang percaya memperoleh ciptaan baru yang memberikan hakekat baru dengan kapasitas dan
keinginan baru untuk menyenangkan Bapa di sorga; 2) Dalam Galatia 6:15,
dinyatakan bahwa: “Sebab bersunat atau
tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada
artinya.” Perbandingan dengan upacara-upacara di mana ditunjukkan bahwa
seseorang harus menjadi “ciptaan baru”. Upacara tidak mencangkokkan unsur baru
ini. Kelahiran barulah yang mengadakannya; 3) Dalam 1 Yohanes 3:14, dinyatakan
bahwa: “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup,
yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap
di dalam maut”; 4) Dalam Efesus 2:1, 4-5, dinyatakan bahwa: “Kamu dahulu sudah
mati karena pelanggaran dan dosamu”. “Tetai Allah yang kaya dengan rahmat oleh
karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah
menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus…”. Manusia walau sudah mati secara rohani tapi bisa hidup lagi melalui
Kristus Yesus; 5) Dalam Roma 12:1, 2 dinyatakan bahwa, manusia baru atau
ciptaan baru tersebut mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, sebagai suatu ibadah. Ada
pembaharuan budi luhur sebagai akibat dari kelahiran itu; 6) Dalam 2 Petrus
1:4, dinyatakan bahwa, “… Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang
berharga dan yang sangat besar supaya oleh-Nya kamu boleh mengambil bagian
dalam kodrat ilahi dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia”; 7) Dalam 1 Petrus 1:13 dinyatakan bahwa: “Karena kamu
telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang
tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal”. Hasilnya ialah orang
percaya itu menjadi anggota keluarga Allah.
Jadi lahir baru melibatkan pengertian: ciptaan baru, hidup lagi, perpindahan dari maut, pembaharuan, pemberian kodrat baru, yaitu kodrat Allah, dan tujuan hidup baru. Ini tentunya lebih dari pada sekedar emosi indah belaka. Kelahiran baru adalah pengalaman yang esensial dalam iman Kristen.
Proses lahir baru dapat dijelaskan secara ringkas
sebagai berikut: 1) Firman Allah yang membuahkan pertobatan yang dilukiskan
dengan air yang membersihakan (Yoh. 3:5); 2) pekerjaan Roh Kudus (Yoh.3:5,
6-12), dan 3) Iman kepada Yesus Kristus (Yoh.3:14, 16). Ini bukan sekedar
emosi, walaupun emosi itu merupakan akibat pengalaman lahir baru.
Fondasi kelahiran baru adalah hanya oleh “darah Yesus
Kristus” saja (1 Pet. 1:17-23). Dalam semua masa dan budaya, darah Yesus adalah
satu-satunya jalan transformasi hidup manusia.
Kelahiran baru menjadi penting karena semua manusia
sejak kejatuhan ke dalam dosa memiliki kodrat yang slaah karena dilahirkan ke
dalam keluarga rohani yang salah. Dalam Yohanes 8:44, dinyatakan bahwa: “Iblislah
yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan bapamu”. Setiap insan
adalah anak Allah karena ciptaan (Kis. 17:28), tetapi hanya orang yang menerima
Yesus sebagai Juru Selamatnya yang dinyatakan sebagai ciptaan baru, dan yang
berhak menjadi anak atau pewaris kekayaan Allah Bapa. Kondisi universal manusia
yang adalah dosa itu, yang membuat kelahiran baru tersebut penting bagi setiap
insan.
Selain itu juga perlu dipahami bahwa perubahan kepada
sifat Allah yang suci adalah mutlak untuk menyenangkan hati Allah. Bukan
kebesaran seseorang, bagaimanapun kharismanya dan apapun karya dan
kebesarannya, yang menyebabkan ia bisa diperkenankan Allah, melainkan kesuciannya. Jadi pembahruan radikal (regenerasi) dalam jiwa setiap insan,
yaitu pembaharuan bagian yang memotivasi karekternya adalah suatu keharusan.
Alasan yang lain ialah kecenderungan manusia lama
untuk selalu tunduk kepada kemauan atau dominasi daging (sarks). Apa saja yang di bawah penguasaan daging, tidaklah dapat
menyenangkan hati Allah, dan tidak berpeluang “mewarisi Kerajaan Sorga”. Daging
tidak dapat diperbaiki (Yer. 13:23). Yang dibutuhkan manusia bukan perbaikan
kodrat lama melainkan “penerimaan kodrat
baru” (2 Kor. 5:17).
Perintah Yesus kepada pemimpin agama yang saleh dan
intelek juga dapat dipakai sebagai dasar pemikiran pentingnya kelahiran baru.
Tuhan Yesus mengahruskan kita menerima hidup baru itu dari Allah. Tuhan Yesus
mengatakan bahwa hidup baru dari kelahiran baru itu adalah syarat mutlak untuk
masuk ke dalam Kerajaan Allah. “Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan
kembali …” (Yoh. 3:3), ini merupakan ajaran-Nya tentang kelahiran baru sebagai
suatu perintah (imperative) yang
penting, yaitu “ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah”. Bukan perkiraan, tetapi
kepastian. Yesus juga menunjukkan bahwa keharusan kelahiran baru itu bersifat
universal “tak seorangpun..” berarti semua orang.
Dalam menilai seorang ahli Taurat yang telah memahami
hokum terutama yang dari Allah yang Esa, Yesus memujinya namun Ia mengatakan
kepada pakar agama itu “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah” (Mrk. 12:34).
Pemahaman ajaran-ajaran agama tidak menyelamatkan dan mendatangkan kelahiran
baru ke dalam Kerajaan Allah. Yang terutama ialah bertobat dari dosa-dosa
pribadi dan menerima Yesus Kristus yang telah disediakan Allahsebagai penebus
sehingga Roh Kudus melaksanakan pekerjaan kelahiran baru dalam hidup si
penerima Yesus itu. Simak lagi perkataan Tuhan Yesus “jika seseorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah (Yoh. 3:3, 5, 6).
Setelah seseorang mengalami proses kelahiran baru atau regenerasi itu maka hasilnya adalah sebagai berikut: 1) Regenerasi menjadikan orang percaya itu anak Allah. Ini berarti bahwa semua milik Bapa di sorga itu tersedia baginya sekarang dan selamanya (Yoh. 1:12; Gal. 3:3:26; Rm. 8:16-17); 2) Regenerasi juga menjadikan seseorang ciptaan baru dengan hati baru (2 Kor. 5:17; Ef. 2:10). Bukannya perubahan fisik (Rm, 8:9), namun bentuk atau pola hidupnya tidak lagi mengikuti pola dunia; 3) Regenerasi menjadikan orang-orang percaya mewarisi kodrat Allah (Ef. 4:24; Kol. 3:10). Kodrat lama yang hancur dan bejat total diberikan kodrat baru; 4) Regenerasi membuka kemungkinan bagi kemenangan atas dunia (Rm. 8:1-2). Roma 7:11-24 menyatakan bahwa manusia yang dilahirkan baru terbebas dari hokum dosa dan kematian. Hukum tersebut masih bekerja tapi tak berhak mendominasi lagi. Manusia mengasihi praktik kebenaran dan kebaikan; 5) Regenerasi mengakibatkan hadirnya ciri hidup “kasih kepada semua orang” (1 Yoh. 3:14; 4:7). Siapakah sesama saudara itu? Jawabannya terdapat dalam 1 Yohanes 5:1 “setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah, dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya”. Apakah pernyataan kasih itu? Jawabanya terlihat dalam 1 Yohanes 3:16,18 yaitu “menyerahkan nyawa, mengasihi dengan perbutaan dan dalam kebenaran”.
Tetapi ada juga paham-paham yang salah tentang
kelahiran baru. Ada pendapat bahwa kelahiran baru adalah hasil dari perbuatan
sendiri. Ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran kembali merupakan kerjasama
antara manusia dengan Allah. Sedangkan yang lain berpendapat bahwa Alkitab dan
sarana-sarana lain yang berkuasa dalam proses kelahiran baru itu. Bahkan ada
juga yang berpendapa salah seperti di atas dengan mengatakan bahwa pembaptisan
atau permandian adalah sebagai pembasuhan dosa yang mendatangkan kelahiran
baru.
Ternyata ayat-ayat yang menyatakan regenerasi tidak
menyinggung pembaptisan sebagai dasar kelahiran baru. Tetapi sebaliknya dalam
Galatia 2:15, dinyatakan bahwa ada pertentangan kelahiran baru dengan upacara
keagamaan (Yak. 1:18; 1 Pet. 1:23; Ef. 5:26). Perubahan yang terjadi sangat
cepat dalam jiwa di lingkup bawah sadar sehingga hanya diketahui dari hasilnya.
Hal ini ditegaskan sendiri oleh Tuhan Yesu Kristus dengan berkata: “Janganlah
engkau heran karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin
bertiup kemana ia mau dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu
dari mana ia datang atau kemana ia pergi. Demiianlah halnya dengan tiap-tiap
orang yang lahir dari Roh (Yoh. 3:7-8).
Posting Komentar untuk "Doktrin Keselamatan: Konsep Kelahiran Baru (Regeneration)"