Tujuan Utama Hidup Orang Kristen - Khotbah Kristen
Tidak ada benda yang diciptakan tanpa sebuah tujuan. Setiap benda pasti dibuat dengan satu tujuan yang baik. Demikian pula manusia diciptakan untuk tujuan yang sudah Tuhan tetapkan. Namun, dosa merusak tujuan yang semula Allah tetapkan dalam diri ciptaan-Nya. Dosa ini dikarenakan ketidaktaatan manusia pada perintah-perintah Allah. Lebih jauh lagi manusia terombang-ambingkan tanpa mengerti tujuan Allah yang sebenarnya, sebab manusia saat itu hanya berfokus pada tujuannya sendiri. Kehidupan yang mementingkan diri sendiri menjadi prioritas utama dibandingkan mengenapi tujuan-tujuan Allah menciptakannya. Agenda-agenda manusia telah berubah dari Theosentris menjadi egosentris. Hal ini terus berlanjut sampai kehidupan manusia saat ini. Manusia hidup asal hidup, sebab mereka tidak mengerti tujuan hidup yang benar.
Syukur kepada Allah sebab kasih-Nya yang
telah menyelamatkan kita melalui Tuhan Yesus Kristus. Tuhan telah memulihkan
hati kita dan telah menyingkapkan kebutaan kita selama ini. Sehingga kita dapat
melihat dan mengerti tujuan hidup kita kembali. Sebab, tanpa campur tangan
Tuhan kita akan tetap dalam kesesatan dan tanpa keselamatan yang dari pada-Nya,
kita akan tetap hidup dalam ketidakpastian hidup.
Hanya Allah yang sanggup menunjukkan
tujuan yang benar dari hidup kita, sebab Dialah pencipta kita. Pencipta lebih
tahu ciptaan-Nya dari pada ciptaan mengetahui pribadinya sendiri. Demikian
pula, Allah lebih tahu kita melebihi kita tahu diri kita sendiri. Dia Allah
yang Mahatahu, dan kita manusia tidak mahatahu. Jadi, kita hidup tidak bias
seenaknya sendiri, tetapi harus sesuai dengan rancangan Allah semula, yakni
hidup melakukan tujuan yang Allah sudah tetapkan.
Apa
tujuan puncak orang percaya?
1. Memuliakan
Allah karena Karya-Nya yang Ajaib (Rm. 11:36)
36Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,
dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Rm. 11:36)
Alasan kita memuliakan Allah adalah karena
karya-Nya yang Ajaib. Dialah pencipta kita dan yang telah menebus kita dari
perbudakan dosa, sehingga posisi kita sekarang adalah milik Allah 100 %.
Sekarang kita bukan milik kita sendiri, tetapi milik Allah yang pastinya
digunakan untuk kemuliaan Allah.
Teks Roma 11 menyatakan bahwa “segala
sesuatu adalah dari Dia…” ini menunjukkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
rencana keselamatan (baik orang Yahudi maupun orang Yunani) adalah bertujuan
untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan. Israel adalah kekasih Allah
berdasarkan janji Allah. Sedangkan orang di luar Israel adalah musuh Allah.
Tetapi karena Israel menolak Yesus dan hidup dalam ketidaktaatan, maka Allah
memilih orang-orang yang di luar Israel untuk menjadi umat pilihan-Nya. Inilah
gereja itu. Allah dalam hal ini menunjukkan kemurahan-Nya kepada orang-orang di
luar Israel. Sekalipun Israel waktu itu menolak Yesus, tetapi di masa yang akan
melalui gereja Tuhan Israel akan diselamatkan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah
tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya kepada Israel. Israel dan
Gereja nantinya akan menjadi satu kawanan domba Allah, yang digembalakan
langsung oleh Sang Gembala Agung. Karena hal inilah Paulus menyatakan
pujian-Nya kepada Allah “33 O,
alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak
terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! 34
Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah
menjadi penasihat-Nya? 35 Atau siapakah yang pernah memberikan
sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?” (Rm. 11:33-35). Selanjutnya Paulus mengakhiri pujiannya denga
kalimat: “36 Sebab segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Rm.
11:36). “Dari Dia..” menunjuk pada asal muasal dari segala sesuatu adalah dari
Tuhan. “Oleh Dia..” ini menunjuk pada jalan yang lebih tepat diterjemahkan
“melalui”. Sementara, “kepada Dia..” menunjuk pada tempat, sebab “kepada” Dia lebih
tepat diterjemahkan “di dalam” Dia. Bagi
Dialah segala kemuliaan sampai selama-lamanya.
Jadi tidak alasan untuk kita tidak memuji
Allah. Semuanya telah dibuat untuk mendatangkan kemuliaan bagi nama-Nya.
Perbuatan tangan-Nya terlalu besar dan terlalu ajaib dan semuanya ada di dalam
kedaulata-Nya. Inilah tujuan hidup kita yakni memuji kemuliaan Allah
selama-lamanya, sebab Karya-Nya yang ajaib dalam hidup kita. Namun, apabila kita tidak mengalami
karya-karya Allah, maka kita akan sulit memuji Allah (memuliakan Allah). Kita
harus menemukan alasan atau harus ada alasan kita memeliakan Allah. Kita akan
sulit memuliakan Allah, apabila tidak disertai alasan. Apa yang Tuhan sudah buat dalam hidupmu??
2. Memuliakan
Allah melalui Karya Hidup Kita (1 Kor. 10:31)
“31
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
(1 Cor. 10:31)
Paulus mengatakan: “10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Eph. 2:10). Tuhan
sudah menciptakan kita di dalam Yesus untuk melakukan pekerjaan yang baik.
Memang dahulu kita tidak mengetahui tujuan ini, tetapi sekarang di dalam
Kristus dan melalui berita Injil, kita tahu bahwa tujuan kita adalah memuliakan
Allah melalui perbuatan kita. Dalam 1 Koristus 10:31 menunjukkan bahwa
memuliakan Allah dimulai dari makanan, selanjutnya minuman, dan segala
perbuatan kita, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Teks ini menunjukkan
bahwa memuliakan Allah dimulai dengan hal sederhana yakni makanan dan minuman.
Sebab apabila kita tidak bias menjadi berkat melalui makanan yang kita makan
dan minuman yang kita minum, mustahil kita dapat menjadi berkat dalam segala perbuatan
kita. Paulus mengingatkan jemaat Korintus untuk tidak menjadi syak atau batu
sandungan bagi orang lain berkaitan dengan makanan dan minuman. Dan selanjutnya
Paulus meningkatkan dengan segala perbuatan kita harus memuliakan nama Tuhan.
Paulus menasihatkan jemaat Korintus untuk menjadi teladan dalam segala hal.
Demikian pula hidup kita, baik apa yang kita makan, minum, pakai, hendaklah memuliakan Tuhan. Jangan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Tetapi biarlah orang lain melihat perbuatan kita yang memuliakan Tuhan, supaya mereka boleh diselamatkan. Melalui perbuatan, kita bias memuliakan Tuhan dan melalui perbuatan pula, kita bias memalukan nama Tuhan. Oleh sebab itu, hati-hatilah dalam bertindak dan tunjukkan bahwa kita adalah orang-orang pilihan yang diselamatkan melalui perbuatan-perbuatan kita. Karya-karya atau perbuatan-perbuatan kita bukanlah untuk membuat kita selamat. Tetapi ini adalah buah dari keselamatan yang telah kita terima dari Tuhan. Jadi sudah sepatutnya kita memuliakan Tuhan dengan tingkah laku kita. Sebab inilah tujuan Allah menciptakan kita di dalam Kristus Yesus. Apa yang sudah saudara buat untuk memuliakan Tuhan?
Posting Komentar untuk "Tujuan Utama Hidup Orang Kristen - Khotbah Kristen"