Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dosa Warisan Dalam Pandangan Kristen

Asal mula dosa terdapat di dalam Yeh. 28:15. Ayat ini adalah satu-satunya ayat di dalam Alkitab yang jelas menyatakan asal mula dosa. Rincian tentang dosa setan dinyatakan secara khusus dalam bagian yang lain, tetapi asal mula dosa hanya dinyatakan di sini. Dosa bermula dalam suatu tindakan kehendak bebas di mana ciptaan secara sengaja, bertanggung jawab, dan dengan pengertian yang memadai tentang pokok persoalan itu memilih untuk merusak sifat keilahian yang kudus yang telah Allah berikan kepada ciptaan-Nya. Dosa terdapat di dalam setan; namun dia diciptakan sempurna. Allah tidak dapat dipersalahkan sebagai penyebab dosa setan; namun kejatuhan Setan dalam dosa itu termasuk di dalam rencana-Nya.

Baca Juga: Asal usul kejatuhan Iblis.

DOSA WARISAN 

Dosa warisan dapat didefinisikan sebagai keberadaan berdosa dari semua orang yang di bawa sejak lahir. Ada yang mengatakan bahwa dosa warisan adalah keadaan semua orang yang mewarisi keberdosaan dari orang tua mereka; orang tua itu dari orang tua mereka pula, demikian seterusnya hingga kembali kepada Adam dan Hawa. Ada juga yang memahami bahwa dosa telah merusak seluruh tabiat kita. Istilah “tabiat dosa” memberikan perbedaan yang jelas antara akar taniat itu dan buah-buahnya. Roma 5:12 menjelaskan bahwa semua orang berada dalam adam dan ikut mengambil bagian dalam dosanya serta memikul akibat dari pada dosanya itu. Hukuman bagi dosa warisan adalah kematian jasmani dan kematian rohani dan penyelesaiannya adalah dengan kebenaran Kristus diperhitungkan sebagai kebenaran kita sendiri (2 Kor. 5:21).

Dengan jelas Alkitab menyatakan bahwa seluruh aspek keberadaan manusia telah rusak. “Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai..” (Ef. 2:3). Dalam Mazmur 51:7 dijelaskanbahwa dosa merupakan sesuatu yang kita miliki sejak dalam kandungan, tidak saja sebagai perbuatan yang kita lakukan semasa hidup. 

Alkitab memberikan penjelasan bahwa manusia telah jatuh dalam dosa dan mengalami kerusakan total. Istilah ini memberikan arti tentang keadaan yang tercela, bengkok dan tidak lurus. Kerusakan (depravity) diterjemahakan dalam bahasa Yunani adokimos, yang dalam Roma 1:28. Artinya “tidak memenuhi ukuran”. Kerusakan dapat diartikan sebagai keadaan seseorang yang gagal untuk memenuhi ukuran yang menyenangkan Allah. Orang yang dalam keadaan rusak itu tidak mampu menampakkan kehandalannya dihadapan Allah. Kegagalan ini sifatnya menyeluruh artinya mempengaruhi seluruh aspek keberadaan manusia dan mempengaruhi semua orang tanpa kecuali.

Perlu ditegaskan, konsep tentang kerusakan total tidaklah berarti bahwa orang berdosa telah menunjukkan kerusakannya secara keseluruhan dalam perbuatannya; bahwa orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani dan dorongan alami untuk berhubungan dengan Allah; bukan berarti juga orang berdosa akan selalu menurut setiap bentuk dosa; dan bukan berarti orang berdosa tidak lagi mampu melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan Allah maupun orang lain. 

Kerusakan total berarti kerusakan terjadi dalam diri manusia dan meluas pada semua aspek dalam tabiat dan kemampuannya dan tidak ada sesuatu dalam diri mansuia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar.

Baca juga: Apakah Allah penyebab dosa?

Hukuman Atas Dosa Warisan

Hukuman secara khusus akibat dosa warisan adalah kematian rohani. Kematian selalu menyatakan pemisahan dari sesuatu, begitu pula kematian rohani mempunyai arti pemisahan dari kehidupan Allah dalam kehidupan sekarang ini (Ef. 2:1-3). Jika keadaan ini tidak berubah dalam diri manusia disepanjang hidupnya, maka kematian kekal atau kematian yang kedua kali akan menyertainya (Why. 20:11-15).

Penawar Bagi Dosa Warisan

Ada dua penawar yang Allah berikan yaitu: a) Hidup baru di dalam Kristus Yesus bagi mereka yang percaya (Rm. 8:1; Gal. 5:24); b) Karunia Roh Kudus yang memberi kuasa kepada orang percaya sehingga dapat hidup bebas dari kekuasaan hidup lama. 

Penyebaran Dosa Warisan

Kita mewarisi dosa dari orang tua kita sendiri sebagaimana mereka dari orang tua mereka pula, dan begitulah seterusnya hingga kembali kepada nenek moyang mereka yang pertama, Adam dan Hawa. Setalah mereka berdosa, keturunan mereka ikut berdosa lewat proses kelahiran (Kej. 4:1; Mzm. 51:7; Rm. 5:12). Jadi setiap orang yang lahir ke dunia ini dalam keadaan berdosa. Tidak ada seorangpun yang lahir dengan membawa kebaikan; atau dilahirkan dengan sifat setengah baik dan setengahnya penuh dosa. semua orang adalah dalam keadaan berdosa di hadapan Allah. 

JALAN KELUAR

Ada dua bentuk jalan keluar dari dosa warisan: 1) Penebusan oleh Kristus yang merupakan penghukuman atas tabiat dosa itu sendiri. Dengan demikian, orang percaya tidak lagi terikat atau diperbudak oleh dosa (Rm. 6:18; 8:1; Gal. 5:24). Bersama dengan Kristus semua sifat yang dimiliki hidup lama telah turut tersalib. Kematian selalu berarti pemisah, karena itu, kematian Kristus juga telah memisahkan kita dari kuasa dosa asal; 2) Akan tetapi, sifat hidup lama belum seluruhnya dapat terbasmi dari dalam diri kita hingga pada saat kebangkitan nanti. Oleh sebab itu, Allah telah memberikan Roh Kudus-Nya kepada kita untuk memberikan kemenangan atas dosa di dalam kehidupan sehari-hari. “Kita dipisahkan dari dosa oleh kematian Yesus Kristus, dan kita bebas dari kekuasaaannya oleh kuasa Roh Kudus”.

Posting Komentar untuk "Dosa Warisan Dalam Pandangan Kristen"